—Selamat Datang dan Selamat Membaca—
✨✨✨
Chanyeol bukanlah tipe anak rumahan. Ada berbagai alasan yang membuatnya tidak betah berada di rumah, salah satunya karena ini, karena hubungan orangtuanya yang sedang dingin-dinginnya ditambah juga dengan masalah adiknya.
Bukankah seharusnya rumah dan keluarga menjadi tempat yang tepat untuk melepas penat? Ya, memang itu yang seharusnya terjadi, tapi nyatanya ia sama sekali tidak merasakan hal itu. Chanyeol mulai merasa terjebak di rumah ini, suasana hangat yang seharusnya ia dapat justru berbanding terbalik dengan yang ia rasakan. Sebagai kakak, Chanyeol sudah berusaha menghubungi adiknya, tapi tak pernah sekalipun Sehun mengangkat panggilan darinya. Chanyeol sudah mulai pusing, kawan, pekerjaannya itu banyak, dan masalah Sehun menambah berat beban pikirannya saja.
Dasar adik kurang ajar.
Seminggu awal, ia masih bisa terima jika Sehun jarang menghubunginya atau sekadar mengirim pesan singkat padanya, tapi seiring berjalannya waktu, ia semakin tak bisa memaklumi sikap adiknya yang satu itu.
Tapi, ini sudah empat bulan!
"Kau bisa melacak keberadaannya?"
Jae-Hyung, tangan kanannya yang sudah ia anggap sama seperti saudars sendiri menggeleng, dan Chanyeol hanya bisa menghela napas berat mendengarnya. "Saya tak bisa mencari lebih jauh karena pergerakan saya juga diawasi oleh orang lain selain Anda, Tuan Muda,"
"Ayahku, kan?"
Jae-Hyung mengangguk.
"Papa juga mengawasiku. Sungguh, aku masih tak mengerti apa yang membuat Papa sekeras itu melarangku mencari Sehun, bahkan hanya sekadar menyinggungnya reaksi Papa benar-benar menakutkan. Iya, aku tahu jika Sehun memang sudah kelewatan kali ini, tapi seharusnya masalah kecil seperti itu—tidak, maksudku bukan masalah kecil juga, tapi... Entahlah, aku pusing,"
"Yang saya tahu, perempuan yang menjadi kekasih adik Anda adalah anak dari salah satu pesaing bisnis Tuan Zhou. Walau saya kurang tahu pasti mengenai hal itu, tapi menurut berita simpang siur yang saya dapatkan memang begitulah kenyataannya. Mungkin saja hal itulah yang menjadi alasan kenapa Tuan Zhou sangat menentang keras hubungan Tuan Muda Sehun dengan kekasihnya,"
"Sepertinya bisa jadi,"
"Ditambah, dari berita yang belum pasti kebenarannya, ayah dari kekasih Tuan Muda Sehun sebenarnya lebih berpihak pada Tuan Zhou Yizhao. Jika benar begitu, maka tak mengherankan karena sedari dulu hubungan Tuan Zhou dan kakaknya memang tak pernah baik,"
Nah, nah, jika kalian menganggap Yizhou sudah sangat menyebalkan, kalian salah, paman baik hatinya itu, kakak dari ayahnya jauh lebih menyebalkan dibanding sang ayah. Chanyeol pernah bertemu dengannya beberapa kali, dan sungguh, momen itu menjadi momen yang paling tidak bisa ia lupakan seumur hidup. Bayangkan saja, selama dua jam pertemuan mereka, Yizhao membuat emosinya terkuras habis.
"Hhh... Aku tidak bisa melupakan seperti apa wajahnya saat bertemu denganku," Chanyeol tersenyum masam. "Walau Papa bukanlah orang yang bisa dikatakan baik dalam segala hal, tapi tetap saja aku kesal jika ada yang menjatuhkannya di hadapanku sendiri. Jika kau bertemu dengannya, kusarankan agar kau mengabaikannya saja, kau takkan tahan. Aku berani jamin hal itu."
Chanyeol bukan bermaksud menakuti, ia serius, ia menggeluti dunia bisnis hampir lima tahun lamanya, dan selama itu juga ia mengenal berbagai orang dengan sifat yang berbeda-beda.
"Tunggu, tunggu,"
"Ya?"
"Kenapa kau masih menyebut perempuan itu sebagai kekasih? Kenapa tidak istri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"
RomanceAntara bunga, hati dan kita, siapakah sebenarnya yang paling mengerti satu sama lain? Antara bunga yang berguguran dan bersemi, antara hati yang tercerai-berai dan bersatu-padu, antara kita yang saling terluka dan melukai, manakah yang lebih dulu ak...