18 - Shun Yi (顺义)

23 2 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨






"Ma, apakah Mama sudah mendapat kabar terbaru mengenai kondisi Bibi Jiyeon? Kudengar beberapa hari yang lalu Chan dan Sehun datang ke Guangzhou,"

Soo-Yeon menggeleng, belum, ia belum mendapat kabar apa pun setelah pertemuan terakhirnya dengan Chanyeol empat hari yang lalu. Jika Chanyeol tak mengabari kemungkinan memang tak ada hal buruk yang terjadi pada Jiyeon, kemungkinan pula kondisinya sudah mulai berangsur stabil, ia mencoba berpikir positif saja, menduga-duga hanya akan memperburuk suasana, bukan?

"Kuharap Bibi Jiyeon baik-baik saja,"

"Ia pasti akan baik-baik saja, karena kini ia dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya dan memperhatikannya," Soo-Yeon tersenyum, kembali melanjutkan aktivitasnya melipat pakaian Selene dan memasukkannya ke dalam tas berukuran sedang. Besok, Selene sudah diperbolehkan pulang, karenanya ia datang membantu merapikan barang-barang Selene di rumah sakit. "Lagipula, tidak biasanya kau bertanya tentang Jiyeon. Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa, Ma, aku hanya ingin tahu saja."

"Kau tak sedang menutupi sesuatu dari Mama, kan?"

"Tidak, kecuali—"

"Kecuali apa?"

"Tentang kecelakaan itu,"

"Apa ada lagi yang kau ketahui tentang kecelakaannya?"

"Sebetulnya bukan tentang kecelakaannya, tetapi tentang orang yang ikut membantu Papa memuluskan rencana itu," jawab Selene pelan. "Orang itu, ia sebenarnya punya tujuan berbeda dengan Papa, tapi untuk mencapai tujuan tersebut ia butuh bantuan Papa. Bisa dibilang, orang itu tak peduli dengan cara apa yang akan ditempuh Papa selama tujuan yang ingin dicapainya bisa diraih dengan mudah. Tujuan utama orang itu bukanlah untuk menjatuhkan Paman Yizhou, bukan juga untuk menyingkirkan Bibi Jiyeon atau siapa pun itu, tapi tujuan utamanya adalah Yishan. Ia ingin mengambil Yishan, ia ingin merebut anak itu dan menguasainya menjadi miliknya seorang."

"Kau yakin orang itu tak berniat menjatuhkan Yizhou?"

"Untuk saat ini aku yakin, tapi entah untuk ke depannya,"

"Memangnya siapakah orang itu?"

"Hwang Dae-Jung,"

"Hwang Dae-Jung?" rasa-rasanya Soo-Yeon pernah mendengar nama itu.

"Iya, Ma, Hwang Dae-Jung adalah ayah dari Lian Hua, istri Sehun. Jika Mama masih ingat beberapa tahun yang lalu pernah ramai kabar tentang penyerangan di rumah Sehun dan Lian Hua, maka pelakunya adalah Hwang Dae-Jung, tentu dengan dibantu oleh Papa saat itu. Seperti yang tadi sudah kukatakan, tujuan mereka memang berbeda, tapi Papa dan Hwang Dae-Jung tetap saling membutuhkan. Sayangnya, yang tidak Hwang Dae-Jung ketahui adalah, Papa sebetulnya juga ingin menyingkirkan Yishan."

"Apa?"

"Untuk saat ini, Papa memang tak ingin menyakitinya, Papa jauh lebih memilih mengikuti keinginan Hwang Dae-Jung untuk mengambil Yishan lebih dulu. Tapi setelahnya, siapa yang tahu? Karena bagi Papa siapa pun yang berada di pihak Paman Yizhou, maka mereka semua adalah musuh yang harus disingkirkan,"

Selene benar, tidak untuk saat ini bukan berarti tidak di masa depan. Tapi ia bisa apa? Menasihati? Mencegah? Melarang? Semua itu sudah pernah dicobanya dan selalu berakhir sia-sia. Rasa benci yang ada pada Yizhao sudah teramat besar, sudah teramat dalam hingga tak bisa untuk dibendung, kebenciannya, dendamnya, hanya bisa usai ketika ia sudah mendapat apa yang ia inginkan.

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang