27 - Who Are You? (你是谁?)

17 1 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨







"Kenapa kau tak pernah memberitahuku jika Yizhou sudah memiliki cucu, hah?!"

Yizhao, ia yang pada saat itu tengah menjamu Dae-Jung di kantornya dibuat bingung melihat Suyin yang tiba-tiba datang dan marah padanya. Tidak ada angin, tidak ada hujan, wanita itu mengamuk seolah baru saja bertemu dengan orang yang dibencinya. Tak berhenti sampai di situ, wanita itu, Zheng Suyin, juga turut menggebrak mejanya seolah menuntut penjelasan.

"Jawab pertanyaanku,"

"Hei, ada apa dengan dirimu? Kenapa baru datang langsung marah-marah? Tenanglah dulu,"

"Tinggal jawab pertanyaanku apa sulitnya, hah?"

"Apakah kabar itu penting? Maksudku, sekalipun kau mengetahuinya apa yang akan kau lakukan? Dia sudah memiliki cucu atau belum takkan mengubah fakta jika ia takkan pernah kembali menjadi milikmu, Suyin. Kenyataan memang pahit, tapi itulah kenyataan," Yizhao tahu seberapa besar cinta wanita ini pada Yizhou, ia pun tahu bahwa bencinya tak lebih besar dari rasa cintanya. Suyin itu wanita pintar yang cenderung licik, tapi sama seperti kebanyakan orang di luar sana, mereka akan berubah menjadi bodoh begitu mengenal cinta. "Kau habis menemuinya?"

Suyin tak menjawab, tapi dari ekspresinya yang sarat akan kekesalan tentu Yizhao sudah mengetahui jawabannya. Wanita itu melempar tas yang dibawanya ke sembarang arah sebelum mendudukkan diri di atas sofa empuk di ruang kerja Yizhao. Ia masih kepanasan, masih terbakar rasa kesal dan cemburu walau ini bukan pertama kalinya ia ditampar oleh kenyataan seperti itu.

"Sudah kukatakan, tak ada gunanya kau mengemis-ngemis cinta padanya, Suyin,"

Tidak ada gunanya, Suyin, karena sampai kapan pun aku hanya akan mencintainya. Perkataan itu, walau memiliki susunan kalimat yang berbeda dengan apa yang baru Yizhao katakan, tapi tetap saja mampu mencabik-cabik hatinya yang memang sudah hancur. Tiap tahunnya, ia selalu datang ke Vancouver, selalu datang ke kota yang pernah hampir menjadi tempatnya menikah puluhan tahun lalu. Suyin takkan mungkin lupa akan semua kenangan indah itu, takkan mungkin bisa menghapus sosok Yizhou dalam hidupnya walau pria itulah penyebab dari sakit hatinya. 

Bagaimana bisa Yizhou semudah itu pergi begitu saja meninggalkannya demi seorang wanita yang baru dikenalnya selama beberapa hari? Bagaimana bisa ia memutuskannya setelah gambaran pernikahan terpampang jelas di depan mata?

"Sudahlah, Suyin, buat apa juga kau masih memikirkannya? Ia saja tak pernah memikirkanmu,"

"Diam kau,"

Yizhao menghela napas, merasa kasihan melihat wanita itu yang tersakiti karena kebodohannya sendiri. "Omong-omong, Suyin, aku tak mengundangmu datang hanya untuk mendengar kisah cinta bodohmu itu,"

"Hhh, baiklah, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Sebelumnya, apakah kau masih ingat dengannya? Hwang Dae-Jung?"

Suyin diam mengamati, memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki sebelum mengangguk. "Ah, Hwang Dae-Jung, ya? Aku masih ingat. Senang saat tahu kau masih hidup setelah beberapa tahun lalu aku melihatmu marah-marah karena putrimu ketahuan berkencan dengan anak Yizhou. Sekarang, di mana putrimu itu? Oh iya, Hwa-Young bukan namanya?"

"Tidakkah kau bertemu dengannya saat kau pergi ke rumah Yizhou tadi?" tanya Dae-Jung balik.

"Apa?"

"Putriku sudah menjadi menantunya,"

"Hei, kupikir mereka takkan sampai seberani itu melangkah ke jenjang yang lebih serius," Suyin benar-benar terlihat seperti orang bodoh sekarang. Terlalu banyak informasi yang tidak ia ketahui selama beberapa tahun terakhir. "Tapi, tunggu, bagaimana bisa mereka menikah tanpa mendapat izin darimu bahkan Yizhou juga yang sama-sama tak menyetujuinya saat itu? Sungguh, aku sama sekali tak melihat putrimu ada di sana, aku justru melihat Yizhou sedang menggendong seorang bayi yang ternyata adalah cucunya yang baru lahir,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang