—Selamat Datang dan Selamat Membaca—
✨✨✨
J. Kim Hyung : Sebelum Park Il-Hoon menikahi Caecilia, ia sering berpindah tempat tinggal, mulai dari Seoul, Busan, Guangzhou, Beijing, bahkan Vancouver. Jadi kemungkinan besar ia bertemu dengan Zhou Yizhao pada saat tinggal di salah satu kota tersebut. Sebenarnya tak ada yang istimewa dari hubungan keduanya, sama seperti saya dan Anda atau Tuan Zhou dan Tuan Tanaka, seperti itulah hubungan mereka dahulu
J. Kim Hyung : Park Il-Hoon tak pernah terlibat dalam aksi kriminal atau hal-hal membahayakan yang dilakukan oleh Zhou Yizhao, catatannya bersih, tanpa cacat sama sekali. Namun dari hal tersebutlah saya tahu bahwa sebenarnya bukan ia tak pernah terlibat, tapi karena selama mereka bekerjasama posisi Park Il-Hoon hanyalah sebagai bayangan meski ia dijadikan tangan kanan, tampaknya Zhou Yizhao memang tak ingin melibatkannya dalam hal-hal besar untuk menjaga kerahasiaan hubungan mereka saat itu
J. Kim Hyung : Meski tak pernah terlibat secara langsung, Park Il-Hoon seringkali mengirimkan berbagai jenis racun temuannya pada Zhou Yizhao, dan kebanyakan racun-racun tersebut memiliki efek yang sangat mematikan. Bakatnya dalam mengolah tumbuhan di sekitarnya kemudian menjadikannya racun memang sangat luar biasa, belum pernah saya mengenal orang dengan bakat alami tanpa belajar seperti itu
Chanyeol Zhou : Apakah ia hanya bisa membuat racun?
J. Kim Hyung : Tidak, ia juga bisa membuat obat dari tumbuhan alami. Tangannya benar-benar berbakat
Chanyeol Zhou : Lalu apa lagi yang kau ketahui?
J. Kim Hyung : Saat akhirnya ia menikah dengan Caecilia kemudian memiliki anak bernama Caelan, Park Il-Hoon mulai membatasi interaksinya dengan Zhou Yizhao, ia tak lagi rutin mengirimkan racun tiap bulan karena memilih fokus dengan keluarganya juga pendidikan spesialisnya
J. Kim Hyung : Namun suatu hari, hubungan mereka akhirnya retak, entah karena Park Il-Hoon mulai menyadari bahwa ia bekerjasama dengan orang yang salah atau karena Zhou Yizhao mendesaknya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pendiriannya. Park Il-Hoon memang bersedia membantu, ia bersedia memberikan racun-racun buatannya dengan syarat racun tersebut tak boleh disalahgunakan. Pada awalnya, Zhou Yizhao hanya sekadar ingin tahu tentang seberapa mematikan racun-racun tersebut, ia mengujinya dengan menggunakan tanaman atau hewan yang telah sekarat
Chanyeol Zhou : Kau yakin hanya sekadar ingin tahu? Kita sedang membicarakan pamanku, Jae, bukan kau atau diriku
J. Kim Hyung : Untuk itu saya tak dapat menjawabnya, tapi kemungkinan seperti ia akan menggunakannya untuk membunuh orang pastilah ada, apalagi itu adalah racun, bukan minuman sejenis kopi atau teh. Atau bisa juga ia menjual racun-racun tersebut ke beberapa orang yang masih suka melumuri senjatanya dengan racun
Chanyeol Zhou : Memangnya masih ada orang seperti itu?
J. Kim Hyung : Siapa tahu saja, diantara bermilyar-milyar orang yang hidup di muka bumi ini, menurut saya paling tidak masih ada kemungkinan satu atau dua orang yang melakukannya. Lalu, ketika memasuki awal tahun 2000an, ketika akhirnya Belanda melegalkan praktik suntik mati atau euthanasia, Zhou Yizhao mulai menjual racun-racun tersebut ke beberapa rumah sakit di sana. Sampai saat itu, Park Il-Hoon masih bersedia membantu, dan hubungan mereka mulai terlihat murni seperti menjalankan bisnis
J. Kim Hyung : Tapi kemudian, entah untuk alasan apa hubungan mereka justru retak. Zhou Yizhao mulai mengincar keberadaan Park Il-Hoon yang kembali berpindah tempat tinggal, ia terus mengejarnya sampai akhirnya menemukan keberadaannya di Sydney
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"
RomanceAntara bunga, hati dan kita, siapakah sebenarnya yang paling mengerti satu sama lain? Antara bunga yang berguguran dan bersemi, antara hati yang tercerai-berai dan bersatu-padu, antara kita yang saling terluka dan melukai, manakah yang lebih dulu ak...