9 - Pelukan Hangat Penenang Hati

31 3 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨



Sarapan bersama untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Chanyeol akui ia senang dengan kemajuan keluarganya yang mulai bisa meluangkan waktu berkumpul walau hanya sekadar sarapan, ia senang karena untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan lamanya bisa melihat ayahnya duduk bersamanya dan Jiyeon di satu ruangan yang sama. Untuk pertama kalinya juga, ia bisa melihat wajah Yizhou yang jauh dari kesan dingin, sedikitnya jauh lebih terlihat bersahabat dibanding sebelum-sebelumnya yang tak ada ubahnya bagai patung es yang diukir.

Ini kemajuan, tapi tiap kali melihat sikap tenang sang ayah entah kenapa justru membuat Chanyeol waspada. Ia tidak ingin berpikiran jelek apalagi menuduh, tapi tetap saja menurutnya aneh. Diam-diam, sambil menikmati sarapan yang masih hangat, tangannya di bawah meja asyik bermain ponsel, memang tak patut ditiru, tapi ia bosan dengan suasana sepi seperti ini.

"Ekhem,"

Chanyeol terbatuk, ia yang sedang menatap layar ponsel sambil menguyah dibuat terkejut mendengar dehaman Yizhou. Hampir saja lepas jantungnya. "Pa, please, untung aku tidak menyemburkan makananku,"

"Kau tahu, kan? Kau tak boleh membawa ponsel saat berada di ruang makan, itu aturan yang berlaku, jadi kenapa kau masih membawanya? Simpan ponselmu, Chan."

"Sebentar, sebentar," aduh, maaf, ia harus membantah. Tapi, ia baru saja melihat notifikasi dari Mirae yang kini menjadi agen rahasia untuknya. "Aku harus membalas pesan temanku dulu, Pa, sebentar,"

"Chan,"

"Iya, Papa, sebentar," maaf, maaf sekali, adegan macam ini hanya dilakukan oleh orang profesional sepertinya. Diharapkan dengan sangat kalian jangan sampai menirunya. Cepat-cepat ia membaca pesan masuk dari Mirae, cepat-cepat otaknya langsung bekerja mencerna apa isinya, dan pesan Mirae mampu membuat Chanyeol membulatkan mata, ia sungguh terkejut. "Astaga,"

Mirae-Jung : Chan

.....

Mirae-Jung : Tadi pagi Tuan Hwang datang bersama anak buahnya ke rumah Lian Hua dan Sehun. Sehun yang memberitahuku setelah Tuan Hwang pergi

Mirae-Jung : Mereka aman, mereka bersembunyi di dalam kamar mandi, tapi sebuah peluru revolver berhasil menembus pintu kamar mandi yang untungnya tidak melukai siapa-siapa. Sehun bilang, Tuan Hwang datang karena menginginkan Yishan, ia ingin mengambil Yishan secara paksa entah untuk tujuan apa

Mirae-Jung : Aku dalam perjalanan ke rumahnya

"Ada apa, Chan? Kenapa wajahmu terlihat panik dan terkejut begitu?" tanya Jiyeon sambil menyodorkan segelas air putih untuk diminum putranya. "Chan,"

"Tidak ada apa-apa, Ma,"

"Kau paling tidak bisa berbohong, hm,"

Aduh, bagaimana mengatakannya? Tidak mungkin bukan ia terang-terangan mengatakan bahwa ia baru mendapat kabar bahwa Tuan Hwang Dae-Jung datang ke rumah Lian Hua dan Sehun untuk membawa Yishan pergi? Itu sangat tak mungkin. Kecuali jika ia ingin menciptakan kepanikan di ruang makan ini dan membuat sang ibu menjadi sangat khawatir.

"Hmm... Ma, sepertinya setelah sarapan aku harus pergi bersama Jae-Hyung,"

"Ke mana?"

"Aku tahu kau ingin ke mana, tapi kali ini aku tak mengizinkanmu pergi," ujar Yizhou. "Aku melarangmu,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang