19 - Pencari Masalah

16 2 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨






"Selamat pagi. Sebelumnya, mohon maaf apabila saya mengganggu waktu Anda, tapi apakah Presdir Zhou ada di rumah? Saya sudah mencoba menghubunginya, tapi teleponnya tak aktif. Apakah betul kabar yang kami terima bahwa sekarang Presdir Zhou tengah berada di Vancouver?"

"Betul, ayahku memang berada di Vancouver, tetapi ia sedang sakit. Ada apa?"

"Ah, maaf mengganggu, semoga Presdir Zhou lekas sembuh. Begini, ada seseorang yang mencari Presdir Zhou, berkata bahwa ia ingin membahas sesuatu yang amat penting terkait sebuah proyek pembangunan, ia juga berkata bahwa beberapa hari yang lalu ia sudah membuat janji temu. Tapi jika sekarang Presdir Zhou sedang sakit, umm... Bisakah Anda yang menggantikannya datang ke kantor?"

Chanyeol berpikir sejenak, kemudian menjawab, "Ya, aku bisa, mintalah ia menunggu. Aku akan datang setengah jam lagi,"

"Namun orang itu berkata jika ia tak ingin menunggu, ia memaksa agar Anda bisa datang secepatnya, tidak terlambat walau hanya semenit saja,"

"HAH?! MAKSUDKU—HEI, APA-APAAN?!"

"Tolong maafkan saya, tapi saya benar-benar tak bisa membujuknya untuk menunggu,"

"Siapa orang itu?"

"Ia tak memberitahu, ia hanya berkata bahwa Anda sudah pasti mengenalinya. Ya, hanya itu,"

Sialan, umpatnya dalam hati. "Baik, baik, aku akan segera datang,"

Sungguh, pagi ini, Chanyeol amat sangat sibuk. Setelah mendapat panggilan dari kantor, bak orang kesetanan ia mengendarai mobil secepat kilat agar sampai tepat waktu. Tanpa sarapan, tanpa pamit pada sang ayah, ia yang terburu-buru hanya sempat meneguk segelas air sebagai pengganjal perut.

"Kau terlambat tiga puluh menit,"

"K-KAU?! BAGAIMANA MUNGKIN?!"

"Ck, ck, ck, sudah terlambat, masih berani-beraninya bersikap tidak sopan. Aku adalah tamu di sini, Zhou Chanlie, bersikaplah lebih ramah dan menyenangkan. Ayo, sambut aku dengan baik,"

Demi langit dan bumi, Chanyeol benar-benar ingin meninju orang di hadapannya ini. Ya Tuhan, bagaimana bisa waktu pagiku terganggu hanya untuk bertemu makhluk macam Hwang Dae-Jung ini?!

Melihat Hwang Dae-Junglah tamu yang dimaksud, melihat santainya pria itu duduk sambil menyilangkan kaki membuat Chanyeol serasa ingin segera angkat kaki dari ruangan ini, tapi tunggu, kenapa pula harus ia yang angkat kaki? Ruangan ini, kantor ini, seluruh gedung ini kan milik ayahnya.

"Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam," gumam Chanyeol pelan, amat pelan. Tapi baiklah, sebagai tuan rumah yang baik hati dan menjunjung tinggi kesopanan, hari ini, ia akan berbaik hati meladeni keinginan Hwang Dae-Jung. "Karena kau sudah membuatku amat sangat terburu pagi ini, sudah dengan tidak sopannya memaksaku untuk segera datang, jadi katakan, apa maksud dan tujuanmu datang kemari?"

"Santailah sedikit, Chan, tak usah tergesa-gesa. Duduklah dulu,"

Chanyeol tersenyum, menahan kesal. Dan untuk mengurangi kekesalannya, ia memilih menarik kursi yang letaknya agak sedikit jauh dari Dae-Jung, hitung-hitung menjaga emosinya agar tetap stabil.

"Awalnya kukira Yizhoulah yang akan datang, tak kusangka aku justru bertemu denganmu," ujar Dae-Jung, membuka topik pembicaraan baru yang entah kenapa justru terdengar menjengkelkan bagi lawan bicaranya. "Untuk kejadian waktu itu, jujur, aku minta maaf. Jujur, aku tak tahu jika ia akan bertindak sampai sejauh itu, semua itu di luar dugaanku sama sekali. Sungguh, aku bukannya tak bisa mencegah, tapi sepertinya kau juga tahu bagaimana Yizhao itu. Ia adalah orang yang selalu menyukai hal-hal baru, ia suka tantangan. Jadi, ya... Aku ikut memantau saja,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang