—Selamat Datang dan Selamat Membaca—
✨✨✨
"Kalian belum tidur?"
Suara berat yang berasal dari pintu balkon berhasil menyita perhatian Chanyeol dan Sehun. Chanyeol yang tengah fokus dengan laptopnya, Sehun yang tengah sibuk menyamankan posisi sambil memeluk Yishan kompak menoleh melihat Yizhou sudah berdiri di ambang pintu dengan seukir senyum hangat.
"Boleh Papa menemani kalian di sini?"
"Boleh saja," Chanyeol mengangguk, menarik kursi di sampingnya agar Yizhou bisa duduk di dekatnya. "Kenapa Papa masih bangun? Bukankah seharusnya Papa istirahat saja seperti apa kata dokter tadi?"
"Papa sudah banyak beristirahat selama di pesawat, Chan, dan Papa rasa itu sudah cukup. Lagipula, daripada kalian bertanya kenapa Papa masih bangun, kenapa kalian tidak tanyakan hal lain saja yang lebih penting? Kalian seperti belum pernah melihatku tidur larut saja," jawab Yizhou santai tanpa memedulikan tatapan khawatir kedua putranya. "Dan Yishan, kenapa dia tidak tidur di kamarnya, Hun? Apakah ia tidak suka dengan kamar barunya?"
"Yishan suka dengan kamar barunya, Pa, bahkan sangat-sangat menyukainya sampai ia tak berhenti membicarakannya. Tapi, Yishan memang seperti ini, ia sering terbangun di tengah malam lalu mencariku atau Lian Hua. Yishan yang belum hafal dengan seluk beluk rumah ini justru menemukanku berada di balkon lantai dua bersama Chan Hyung, jadilah sekarang ia tidur di luar karena tak mau kuajak pindah ke kamar,"
Sehun mengeratkan pelukannya, mencoba melindungi putrinya dari angin malam yang berembus dingin.
"Kau lelah menggendongnya, Hun?"
"Eh, iya, apa?"
"Sini, biar Papa yang menggendongnya,"
"Tidak usah, Pa," tolak Sehun. "Papa baru saja terluka, pun tangan kiri Papa sedang patah sekarang. Aku tak ingin merepotkan. Aku masih kuat menggendongnya. Lagipula sekarang Yishan sudah berat, Pa, ia sudah bukan bayi mungil yang ringan untuk digendong ke mana-mana,"
"Huh, Yishan tidak berat,"
"Ups, Yishan dengar, ya?"
Dengan mata sayu khas orang mengantuk ia menatap sebal sang ayah yang baru saja menyebutnya berat. Yishan cemberut. "Yishan tidak berat, Papa, Yishan ringan! Kalau Yishan berat pokoknya itu salah Papa bukan salah Yishan. Siapa suruh Papa minta Yishan makan terus, huh? Kan Yishan sudah bilang kalau Yishan tidak lapar berarti Yishan tidak mau makan, tapi Papa selalu saja paksa-paksa Yishan makan supaya Yishan tumbuh besar,"
"Yishan kan memang harus makan banyak,"
"Tapi Yishan tidak berat, Papa!"
"Iya, iya, Yishan tidak berat. Yishan ringan. Maafkan Papa, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"
RomanceAntara bunga, hati dan kita, siapakah sebenarnya yang paling mengerti satu sama lain? Antara bunga yang berguguran dan bersemi, antara hati yang tercerai-berai dan bersatu-padu, antara kita yang saling terluka dan melukai, manakah yang lebih dulu ak...