40 - You're So Beautiful (你很漂亮)

19 2 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨





Selalu saja ada hal tak terduga yang dapat terjadi, kala kita sudah sangat berhati-hati, justru orang lain yang tak berhati-hati mengakibatkan kita ikut celaka. Yizhou yang hari ini dijadwalkan akan meninjau proyek pembangunan apartemen di kawasan Downtown sama sekali takkan menyangka niatnya untuk menolong justru membawanya menuju malapetaka. Area konstruksi memang area yang sangat rawan, meski ia sangat menyayangkan kecerobohan pekerja itu, tetapi ia masih sangat bersyukur karena anak yang diselamatkannya tak terluka sedikitpun.

Crane yang jatuh akibat human error tersebut telah menyebabkan lima orang pekerja mengalami luka serius, dan kelimanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Meski Yizhou sendiri harus merelakan pinggangnya yang sudah sakit menjadi semakin sakit, tapi ia masih sangat bersyukur karena crane itu tak sampai menimpanya, jika tidak, ia tak yakin masih bisa pulang ke rumahnya malam ini.

"Bagaimana keadaan anak itu?"

"Anak itu baik-baik saja, ia hanya sedikit terkejut dan takut,"

"Kenapa Papa menyelamatkannya?"

"Apakah menyelamatkan seseorang butuh alasan, Chan? Sekarang kutanya balik padamu, apa yang akan kau lakukan saat melihat seorang anak kecil yang entah dari mana asalnya tiba-tiba berlarian di sekitar area konstruksi? Aku yang saat itu berada cukup dekat dengannya tentu saja refleks membawanya menjauhi tempat tersebut. Namun... Ya, tak diduga crane yang pada saat itu tengah dioperasikan tiba-tiba terjatuh," beruntungnya ia masih sempat menghindar, namun sayangnya ia tak bisa menghindar dari pagar pembatas area konstruksi yang roboh karena tertimpa crane. "Sudahlah, aku baik-baik saja,"

"Baik-baik saja bagaimana, Pa? Jika Papa sampai harus menggunakan tongkat untuk berdiri dan berjalan maka artinya itu tidak baik-baik saja. Biar bagaimanapun pagar pembatas yang mengenai punggung serta pinggang Papa tetaplah berat, Pa,"

"Setidaknya aku masih beruntung karena bukan crane yang menimpaku,"

"Pa," Sehun memandang tak suka. Melihat ayahnya kini yang bahkan untuk duduk saja sampai harus menahan sakit dan ngilu membuat ia tak bisa berkata-kata. "Papa harus banyak-banyak beristirahat agar cepat pulih. Mana obat yang dokter berikan untuk Papa tadi? Biar aku lihat. Nanti aku akan mengabari Lian Hua agar ia bisa memberitahu Mama,"

"Tak perlu, Hun, kau tak perlu mengabarinya,"

"Kenapa?"

"Aku tak ingin membuatnya khawatir. Biarkan ia fokus menjalani operasinya esok hari,"

"Tapi, Pa,"

"Hun, tolong,"

Sehun menghela napas, dengan berat hati kemudian ia mengangguk. "Aku takkan memberitahu Mama, tapi aku akan tetap mengabari Lian Hua dan memintanya untuk tutup mulut. Aku juga harus memberitahu Selene dan Bibi Yeon agar mereka bisa menyampaikannya pada Yishan. Aku tak ingin mengambil risiko dengan merahasiakannya dari Yishan karena putri kecilku bisa tiba-tiba saja menerjang ke pelukan Papa dan meminta digendong,"

"Yishan,"

"Kenapa lagi, Pa?"

"Anak itu, anak yang tadi Papa selamatkan mengingatkan Papa pada Yishan,"

"Apakah karena hal itu juga Papa tanpa sadar menyelamatkannya?"

"Ya, begitulah,"

Sehun tersenyum. Semenjak Yishan hadir dan mewarnai hari-hari sang ayah, Yizhou yang semula sangat dingin bagaikan es berubah sedikit demi sedikit menjadi sosok yang hangat dan jauh lebih menyenangkan. Yizhou memang masih menjadi pribadi yang tegas, bahkan mungkin juga sedikit galak, tapi ia tak pernah menunjukkan sisi lain dirinya ketika Yishan sedang ada bersamanya. Tentu Sehun menyukai perubahan itu, tapi ia takkan pernah lupa ketika Yizhou memarahinya kala ia menjahili Yishan hingga gadis kecil itu merengek.

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang