26 - Masihkah Kau Mencintaiku?

26 2 0
                                    

—Selamat Datang dan Selamat Membaca—

✨✨✨







Pagi itu, Sehun yang sudah kembali dari Calgary dibuat terkejut ketika membuka pintu ruang rawat putrinya, ia terkejut saat mendapati ada sosok seorang gadis tengah tertidur di sofa dengan rambut panjang yang menutupi sebagian wajahnya. Siapakah gadis itu? Apakah Chanyeol menyelundupkannya diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya dan mengambil kesempatan dalam kesempitan di kala ia tengah menjaga Yishan?

Sehun terdiam, ia ingin berjalan mendekati putrinya namun takut akan membangunkan gadis itu, jadilah ia berdiri mematung sambil menunggu kakaknya yang sekarang entah berada di mana. Sungguh, ia penasaran siapakah gadis ini, ia tak mengenalinya sama sekali. Selene? Jelas tidak mungkin. Bibi Soo-Yeon? Tampaknya bukan. Bibi Xian? Hmm, lebih tidak mungkin lagi.

Lalu, siapakah ia?

"HUN!"

"Chan Hyung!"

"Hehe, terkejut, ya?" Chanyeol menyengir lebar, dengan usil mencolek-colek pipi Sehun hingga membuatnya memasang ekspresi datar yang sarat akan kekesalan. Agaknya, ia rindu tidak menjahili adiknya ini selama berhari-hari. "Kenapa kau tak bilang-bilang jika ingin datang kemari? Kan aku jadi tidak bisa menyiapkan apa-apa,"

"Tak penting. Sekarang, aku ingin bertanya padamu, siapa gadis itu, hah?"

"Oh, dia temanku, namanya Catherine,"

"Teman? Kau yakin hanya sekadar teman?"

Baik, kenapa sekarang semua orang mulai meragukannya? Padahal kan ia dan Catherine memang murni berteman saja, tidak lebih, tidak juga kurang. Namun, ia yang sudah kebal mendapat pertanyaan macam ini dengan bijak menjawab, "Dia memang temanku, tangan kananku, dan orang kepercayaanku selain Jae. Aku memintanya datang kemari untuk membantuku mempersiapkan acara perayaan ulang tahun perusahaan, tapi tak kusangka keberadaannya akan sangat membantuku di kala Yishan sedang dirawat seperti sekarang. Omong-omong, Hun, ia cantik, kan?"

"Aku tak tahu,"

"Ck, jawablah yang jujur,"

"Aku sudah menjawab dengan sangat jujur, Hyung, aku tidak tahu, wajahnya tertutup oleh rambutnya dan bagaimana bisa aku menilai ia cantik apa tidak?" Sehun sebal, baru juga ia datang dan sudah ingin diajak ribut, menyebalkan sekali. "Papa tahu tentangnya?"

"Papa tahu, bahkan sudah beberapa kali Papa bertemu dengannya,"

"Oh ya?"

Chanyeol mengangguk.

"Kalau begitu kenapa kau tidak segera melamarnya? Menjadikannya kekasihmu paling tidak,"

"Kalian benar-benar ingin aku segera menikah, ya? Menyebalkan,"

"Ish, bukan begitu maksudku, manusia tiang," sensitif juga kakaknya pagi ini, padahal kan ia ingin menyarankan hal baik, bukan memaksa Chanyeol harus langsung melakukannya detik ini juga. "Kau kan jarang membawa seorang gadis ke rumah, Hyung, jadi wajar saja jika aku terkejut walau kau memperkenalkannya sebagai temanmu. Jika dia adalah rekan kerjamu, apakah selama kau bekerja dengannya sama sekali tak ada rasa? Jujur, aku kurang percaya pada pertemanan antara laki-laki dan perempuan, mencurigakan,"

Benar juga, dulu hal itu menimpanya dan Lian Hua, berawal dari berkenalan lalu bersahabat sangat dekat hingga akhirnya timbullah benih-benih cinta dalam dirinya. Setelah mendengar pernyataan Sehun, kini ia baru mulai terpikir, apakah ia akan mengulang kisah yang sama atau tidak?

"Sekarang, jawab jujur pertanyaanku, berapa la—"

"Sstt," Chanyeol menaruh telunjuknya di depan bibir, meminta Sehun diam. "Jika kau masih ingin bicara panjang lebar, lebih baik kita bicara di luar saja, mereka masih tidur, bodoh,"

MIRACLE : "Between Flowers, Hearts and Us"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang