29✨

6.7K 349 10
                                    

Haiii!

Jangan lupa di vote dan komen yaww!

Kalo belum follow, follow dulu ya hihihi

—Tq u

Bara sedang berdiam diri kamar milik nya dan Viola. Pikiran nya terlalu rumit, dia berharap Viola pulang

"Vi, ayo pulang"

Bara mencoba menghubungi gadisnya, tapi tidak diangkat. Mengacak rambut nya frustrasi, dia sangat butuh Viola saat ini

"Anya sialan! Habis lo sama gue"

Bara pun membakar rokok nya, menghilangkan rasa stres. Tapi itu gak mempan, akhirnya Bara keluar dari kamar dan berpapasan dengan mami nya yang mau masuk kekamar nya

"Ngapain, mih?"

"Viola belum pulang?"

"Belum"

"Yang selama ini Anya lakukan ke Viola itu sangat sangat kejam, Bar. Kenapa tidak kamu tuntut dia ke penjara? Ini sudah termasuk kekerasan dan pembulyan. Viola pasti capek pura-pura kuat terus"

"Mami enggak mau kehilangan menantu" Lanjutnya lagi

"Enggak! Viola, enggak bisa lepas dari Bara! Enggak bisa!" tegas Bara. Entahlah dia emosi kalo sudah membawa Viola yang mau pergi meninggalkan nya

Bara segera berlari keluar rumah, dia ingin kerumah Viola. Membawa pulang Viola secara paksa, dan mengurung gadis itu dikamar agar tidak bisa pergi darinya

—–—
"Bunda, Viola ada?" Ucap nya setelah sampai didepan rumah Viola dan mengetuk pintu rumah Viola

"Suami macam apa kamu? Istri dibuly, tidak ada membela sama sekali! Pantes tidak kamu di bilang suami! Hah!" teriak Bunda penuh emosi

Bara menundukan kepala nya, dia tau Bunda pasti kecewa dengan dirinya

"Tidak usah ketemu Viola lagi! Bunda akan segera mengurus surat cerai kalian! Bunda kecewa banget sama kamu! Bunda pikir, kamu bisa menjaga dengan baik anak bunda, ternyata enggak!"

Bara langsung mengangkat kepala nya, dan menatap Bunda penuh permohonan maaf

"Bunda, Bara sangat sayang dengan Viola. Bara enggak mau Viola pergi, Bara enggak mau cerai sama Viola. Viola adalah dunia Bara, bun. Kalo kita cerai, siapa yang jadi dunia Bara lagi?"

"Bunda, pliss. Bara rela dipukulin bunda, asal jangan cerai. Bara sayang banget sama Viola" Lanjutnya lagi

Kini Bara sudah berlutut dihadapan Bunda Viola

"Bunda masuk sana, biar Viola ngobrol sama Bara" ucap Viola berada disamping Bunda nya. Bunda mengelus bahu Viola dan segera masuk kedalam

Bara pun masih duduk di bawah, dan menatap Viola dari atas

"Bangun" suruh Viola. Bara pun bangkit dan berdiri didepan Viola, menatap dalam mata Viola

"Aku butuh waktu, aku mau tenang, kamu gak bisa kasih aku waktu?"

"Aku bisa kasih waktu kamu buat tenang. Tapi, aku gak mau cerai sama kamu. Kamu janji kan, bakal nikah sekali dalam seumur hidup" lirih Bara

Entahlah, dia rela menurunkan harga dirinya karena menangis didepan wanita. Dia tidak perduli, dia hanya ingin Viola

"Aku bener-bener cinta sama kamu, aku bener-bener sayang sama kamu. Aku sungguh, sungguh sayang sama kamu. Aku gak mau kamu ninggalin akuu, plisss" lirih nya lagi

Viola menahan diri untuk tidak menangis. Dia terharu dengan ucapan lelaki didepan nya ini

"Pulang ya, aku gak bisa tidur kalo gak di peluk kamu. Aku kangen cium-cium kamu, kangen masakan kamu, kangen wangi vanila kamu" Lanjutnya

Viola mengelus bahu Bara, rasa ingin mendekap erat lelaki ini. Tapi tidak! Dia tidak boleh melakukan itu

"Papa ninggalin aku, masa kamu mau ninggalin aku juga? Hidup aku, cuman punya kamu sama mami" lirih Bara

Viola tidak tahan, dia langsung menubruk erat dada bidang Bara. Dia lemah kalo Bara sudah membahas tentang papa nya

Bara memeluk erat Viola "Sayang aku, pulang ya"

"Kamu baik-baik yaa dirumah mami, jaga kesehatan, jangan telat makan. Aku disini juga bakal sehat dan bahagia pasti nya" ucap Viola dengan bibir begetar

"Kamu gak bakal pulang?"

Viola tak menjawab, dia segera berbalik dan mengunci pintu rumah nya. Meninggalkan Bara yang terus berdiri didepan pintu

"Viola! Sayang! Pliss Vii, plisss bangettt pulang" lirih Bara

Dia beberapa menit diam disana, sampai akhirnya dia memutuskan untuk menenangkan dirinya dengan caraa mabuk

—–—–

"Lo ngapain! Anjir" teriak Bagas ketika bertemu dengan Bara yang sedang duduk di sofa dengan 2 botol minuman berakhol

"Viola"

"Ayo pulang" ajak Bagas menaruh 2 botol itu dimeja

"Viola" Bara terus saja meracau dengan menyebut nama Viola

"Besok Viola pulang" ucap Bagas dia segera memapah Bara dengan susah payah

Sampai diluar club, Bagas segera menghubungi Regan. Tadi sebenernya Bagas kesini ingin bertemu dengan Regan, tapi dia malah melihat Bara di lantai dasar

"Gan, turun ke parkiran. Bara mabuk, gc"

Pip

Bagas segera mematikan telfon nya

Tidak lama, Regan turun dengan Dita disamping nya. Dita memang selalu ikut, untuk menampar Regan ketika lelaki itu terlalu banyak minum. Dita juga disini menjaga Regan agar tidak meniduri wanita jalang disini

"Lo bawa rumah lo, gan" suruh Bagas

Regan mengangguk, dan segera membuka pintu mobil.

Sampai dikamar nya, Regan membaringkan Bara dikasurnya. Lelaki itu terus menyebut nama Viola di sepanjang jalan

"Viola, I love you so much, love you so much!"

"Viola, I need you!"

"Viola, please come back, babby"

"Please i really need you"

Kejadian itu, direkam oleh Dita. Dia ingin mengirimkan kepada Viola.

Regan menatap Bara iba "Lo sayang banget Bar sama Viola"

Regan melirik Dita yang sedang tersenyum menatap hp nya "Udah?"

Dita mengangguk, dan memperlihatkan video tadi ke Regan

"Kirim ke Viola"

Dita mengangguk dan segera mengirim video tersebut ke Viola

—–—
Ditempat lain, Viola sedang memegang ponsel menunggu teman-teman nya menghubungi nya

Ting!

Viola langsung membuka pesan tersebut dan melihat video yang Dita kirim

Senyuman mengembang di bibirnya ketika melihat video tersebut

Viola memeluk ponsel nya dan tersenyum sendu "I really miss you"

—Stay safe and stay healthy semua!
—Jangan lupa selalu pakai masker yaa kalau keluar rumah!

Sampai bertemu nanti dipart selanjutnya


My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang