40✨

6.2K 324 132
                                    

Haiii!

Jangan lupa di vote dan komen yaww!

Kalo belum follow, follow dulu ya hihihi

—Tq u

Ditempat lain, Viola pun membuka mata nya dengan sangat berat. Kata yang mewakili penglihatan nya yaitu, gelap dan kosong

"Gue dimana" guman Viola menatap sekeliling ruangan ini

"Tolong" teriak Viola

"Tolong"

"Berisik!" sentak orang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan ini

"Kevin" gumam Viola ketika melihat siapa yang datang kesini. Ternyata lelaki yang akhir-akhir ini selalu mengganggu nya

"Iya, Sayang" sahut Kevin melangkah mendekat ke arah Viola

"Lo bawa gue kemana, pliss gue mau pulang hiks" isak Viola

"Mau pulang?" Viola mengangguk cepat. "Pulang ke tuhan aja yuk, gue bakal bantu lo kok" ucap Kevin mengeluarkan pisau lipat dari saku nya

Viola pun membesarkan bola matanya, dia sangat takut. Dia tidak mau pergi dari dunia secepat ini, dia tidak mau!

Tangan Kevin membelai pipi Viola. "Kenapa? Takut ya, kasihan" ucapnya sambil tersenyum miring

"Gak usah sentuh gue!" tegas Viola sambil membuang wajah nya ke arah lain

"Sok muna lo! Gue muak sama sikap lo!" teriakan itu membuat Viola menutup mata nya kuat

"Jalang ya jalang aja!" teriak perempuan ikut masuk dan mendekat ke arah Viola

"Hai, kita bertemu lagi. Tapi, kali ini lo berada di tempat yang akan menjadi saksi bahwa hidup lo akan selesai disini" ucap Ara sambil tersenyum didepan Viola

"Ra, lo jahat banget. Sumpah" ucap Ara menatap Ara tak percaya

Ara tersenyum sinis. "Lah, gue pernah baik emang sama lo?"

"Anya!" teriak Ara

Tak lama, Anya datang dengan satu cowok di sebelah nya. Mata Viola membulat ketika melihat, cowok itu ternyata Devano, kakak kelas nya dan mantan osis SMA Galaxy

"Ka Devan, tolong aku. Plisss" isak Viola

Devano menatap Viola iba, tapi rasa sakit nya terlalu dalam membuat nya enggan menolong gadis itu. "Lo udah nikah ya ternyata sama Bara sialan itu" ucap Devano mengangkat dagu Viola. "Udah enggak perawan dong, najis gue sama cewek kayak lo"

Sakit rasa nya mendengar ucapan pedas dari seseorang yang dulu sangat baik kepada nya

Devano mendekatkan wajah nya pada wajah Viola. "Gue sayang sama lo, Vi. Tapi, lo nyakitin perasaan gue" Devano mengecup singkat pipi Viola. "Dan, gue pengen Bara hancur lewat lo" bisik nya membuat Viola membesarkan bola matanya

"Lo jahat Ka sama gue. Kalo lo sayang sama gue, lo gak bakal ikut drama sialan ini" isak Viola dengan air mata yang terus mengalir dari mata nya

"Yang sialan itu lo" sahut Anya sambil duduk di sofa

"Dia bukan sialan, tapi lebih tepat nya adalah jalang sialan" ucap Devano sambil tersenyum devil

"Sayang banget ya, nasib lo harus tragis disini" ucap Devano lagi. Viola menatap Devano penuh dengan kekecewaan

"Gue enggak tega Vi sebenernya, jadi gue gak bakal ikut siksa lo. Tapi, gue yang akan main-mainin lo dulu sebelum lo di siksa" ucap Devano lagi

"Kak, plisss bawa gue keluar dari tempat ini. Gue takut" isak Viola

My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang