16✨

8.2K 441 16
                                    

Haiii!

Jangan lupa di vote dan komen yaww!

Kalo belum follow, follow dulu ya hihihi

--Tq u

Pulang sekolah, Viola berjalan dengan Bara beriringan ke ruang bk. Tadi Viola dipanggil, dan Bara dengan siap menemani wanita nya

"Jelasin apa yang terjadi, gak usah di sembunyiin" ucap Bara di depan pintu ruangan bk. Viola pun menghembuskan nafas nya berat dan mengangguk

Bara membuka pintu tersebut, dan disana sudah ada Anya, Salwa, Lala. Bara menggenggam tangan Viola masuk ke dalam, tidak lupa dia menutup pintu kembali

"Silakan duduk" ucap bu Sofi

Viola dan Bara pun duduk di sana. Tatapan tajam yang langsung Viola dapatkan dari Anya

"Apa alasan kamu menampar Viola?" tanya bu Sofi menatap Anya

Anya yang sedang menatap Viola pun langsung menoleh

"Dia nabrak saya" ucap Anya. Viola yang mendengar penjelasan Anya yang tidak benar lantas ingin protes, tapi bu Sofi mengangkat tangan. Viola pun memilih untuk diam

"Dia nabrak kamu, terus kamu tampar? Kalau ibu yang nabrak kamu, apa kamu akan tampar ibu juga?" pertanyaan itu membuat Anya diam

"Dan, kenapa kamu membawa teman mu kesini? Temen mu ngelakuin apa emang sama Viola?" tanya bu Sofi lagi

"Tidak ada" jawab Anya

"Saya tau bapak kamu donatur tetap disini, tapi kamu gak seharusnya bersikap semena-semena. Kita juga punya aturan dan hukuman berlaku untuk siapa pun itu, tidak kita beda-bedakan. Saya harap, kamu mengerti" ucap bu Sofi. Anya pun mengangguk

"Viola, ada yang mau di ucapkan?" tanya bu Sofi. Viola menoleh kearah Bara, lelaki itu mengangguk ke Viola

"Ada bu" ucap Viola

"Jangan lo lebih-lebihin, jangan drama deh" ucap Anya

Bu Sofi membesarkan bola matanya ke Anya, Anya pun memutar bola mata nya malas

"Silakan ucapkan" ucap bu Sofi

"Kalau memang Anya gak bisa dapetin apa yang dia mau, seengak nya jangan nyakitin orang lain" ucapan Viola langsung membuat Anya menatap wanita itu sambil membesarkan bola matanya

"Sudah?" tanya bu Sofi

Viola pun mengangguk. Bu Sofi sebenernya tau masalah ini dari Tasyi

"Kalimat mu cukup bisa membuat Anya paham seperti nya. Kamu bisa pulang, terima kasih. Semoga tidak ada masalah seperti ini lagi, dan semoga Bara bisa memutuskan dengan baik siapa yang kamu pilih. Kalau masih ada masalah ini lagi, saya tidak segan-segan memberi kamu peringatan, Anya" ucap bu Sofi

" Bu sa--" ucapan Anya terpotong karena bu Sofi mengangkat tangan, itu tanda nya berhenti berbicara

"Tidak usah susah payah kamu jelaskan, saya sudah paham" ucap bu Sofi

"Silakan kalian boleh pulang, masalah ini saya anggap selesai" ucap bu Sofi

"Bu, dia sudah main tangan loh" ucap Bara menahan Viola yang ingin bangkit

"Saya diam aja selama ini, bukan berarti saya tidak perduli. Dia ngata-ngatain masih saya diamkan, dan sekarang dia main tangan dengan Viola" ucap Bara

"Orang seperti dia, harus dapat peringatan biar jera" Lanjutnya lagi

"Cukup, silakan kalian boleh pulang. Ini sudah jam pulang, dan saya ingin pulang juga" ucap bu Sofi

My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang