60

9.7K 325 10
                                    

Minggu pagi ini, ketiga makhluk hidup yang masih terlelap dalam tidurnya. Di kasur yang besar, ada Bara, Zelin dan juga Viola yang masih asik tertidur

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat Viola terbangun, dan bangkit secara perlahan dari kasurnya

Ceklek

"Non, sudah siang, apa tidak sarapan?" tanya bibi

Viola menatap jam yang bertengker di dinding kamarnya, jam sudah menujukan pukul 10 siang

"Nanti yaa Bii, semalam Bara sama Viola begadang karena Zelin tiba-tiba bangun jam 3"

"Oh yasudah, jangan lupa sarapan yaa non"

"Makasih yaa, Bii" ucap Viola sambil menutup pintu kamarnya kembali

Mengunyir rambut, dan berjalan ke toilet untuk mencuci muka dan menggosok gigi

"Bar, bangun" teriak Viola dari dalam kamar mandi

Bara membuka matanya sedikit, dan justru memindahkan Zelin ke dada nya. Mengusap pelan punggung Zelin agar anaknya tidak terganggu

Tidak lama, Viola keluar dengan wajah segar. Menatap Zelin yang sedang tertidur didada Bara. Senyuman manis terukir jelas dibibir Viola

"Jadi ini rasanya memiliki seorang anak, pemandangan indah yang akan selalu di lihat setiap bangun tidur"

Viola tidak menyesal telah nikah di usia muda, walaupun dia tidak bisa melanjutkan kuliah, tapi tidak masalah. Yang terpenting dihidupnya sekarang adalah, suami dan juga anaknya

"Sayangnya mama" ucap Viola sambil memeluk Bara dan juga Zelin secara bersama

Cup!

Mengecup singkat pipi Zelin, "Bangun yuk, kamu gak lapar, Nak"

Bara membuka mata nya berat, tersenyum ketika melihat Viola di hadapannya

Cup!

Bara mengecup singkat bibir Viola, dan bangkit secara perlahan memegang tubuh Zelin agar tidak jatuh

"Selamat pagi, istriku yang cantikkk"

Viola mengembangkan senyuman, "Selamat pagi juga, ayah" ucapnya dengan suara pelan

Bara menarik pinggang Viola agar duduk dipangkuannya, memeluk pinggang Viola. Dan satu tangan nya mengendong Zelin yang masih terlelap

"Mumpung Zelin masih tidur, mau buat adik buat Zelin, gak?" tanya Bara

Viola mengalungkan tangan nya di leher Bara, "Puasa lagi selama jahitan aku kering"

"Puasa selama 9 bulan, udah. Sekarang, harus puasa lagi? Kamu gak kasihan sama aku? Sakit loh"

Viola tersenyum geli, "Makanya, jangan punya anak dulu"

"Mau nya sih gitu, tapi bibit aku kan gak pernah gagal" ucap Bara

Viola terkekeh pelan menanggapi ucapan Bara. Menatap anaknya yang masih menutup mata

"Zelin, kamu gak lapar, Nak?"

Viola mengelus pelan pipi Zelin

Perlahan, mata Zelin terbuka. Dan Viola langsung mengambil Zelim dari gendongan Bara

"Haus yaa?" tanya Viola sambil bangkit

Tapi, Bara menarik tangannya sampai Viola terjaruh di pangkuan nya lagi

"Aku mau kasih asi ke Zelin, sayangg"

"Disini aja, biar romantis" ucap Bara sambil memeluk pinggang Viola

My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang