46✨

6.1K 294 17
                                    

Haiii!

Jangan lupa di vote dan komen yaww!

Kalo belum follow, follow dulu ya hihihi

–Tq u

Malam hari, dirumah sakit hanya ada Viola saja. Sedangkan Bara, lelaki itu sedang ke kantor nya. Tadi ada telfon dari sekretaris nya dengan sangat terpaksa Bara meninggalkan rumah sakit

Viola perlahan membuka mata nya dengan sangat susah. Setelah semua nya ke buka, Viola mengelilingi pandangan nya dan kosong

"Bara"

"Bunda"

"Ayah"

Lirih nya, tapi tidak ada yang medengarkan nya juga. Viola memegang kepala nya yang sangat sakit ketika bayangan pas dia di siksa oleh orang-orang jahat

"Jangan lagi"isak Viola

"Vi, lo harus tenang. Lo udah aman di sini" isak nya berusaha menenangkan diri nya sendiri

Tiba-tiba pintu terbuka dan deg! Orang yang masuk adalah Devano, untuk apa lelaki itu datang ke ruangan nya?

"Ng—apain?" tanya Viola dengan bergetar karena takut

"Gue mau bawa lo, Vii. Lo harus ikut gue keluar negeri. Lo harus hidup sama gue, lo harus nikah sama gue dan kita akan hidup dengan sangat bahagia disana tanpa peganggu" ucap Devano melangkahkan kaki nya ke arah Viola

"Enggak! Gue enggak mau" lirih nya sambil menggelengkan kepalanya. "Lo jahat" lanjutnya, mata Viola memancarkan ketakutan yang sangat mendalam. Dia ingat dengan jelas, semua perilaku jahat lelaki ini

Devano sudah berada di sebelah Viola. Dia tersenyum devil. "Gue baik, gue jahat sama orang yang ambil lo dari gue"

Perlahan tangan Devano menyentuh kening Viola yang terbalut perban. Dia tersenyum, itu adalah tanda bahwa Viola milik nya

"Bagus gak karya gue?"

Viola tidak menjawab, dia hanya menatap Devano dengan sangat takut

"Harus nya gue lakuin ini juga ke Bara, gue pukul kepala dia pakai botol kaca terus gue tarik dia ke jalan raya, supaya dia di tabrak dan mati deh"

Oke, Viola sekarang harus menyebut Devano adalah psikopat yang sangat gila

"Kalo lo bingung, kenapa gue gak di tangkap polisi? Gue jawab ya, biar lo gak usah mikirin itu. Ortu gue kaya Vi, walaupun dia sering gak ada di rumah. Tapi, mereka cari kerja buat kebutuhan gue. Gue anak kesayangan nya, gue tinggal nyuruh mereka tebus gue dan gue keluar deh" jelas Devano

"Gue gak bakal ganggu Bara lagi, kalo lo mau ikut gue pindah. Kita tinggal bareng, nikah, punya anak, terus hidup bahagia bersama deh" Devano tersenyum membayangkan semua itu

"Gue gak sabar menikmati tubuh lo"

Viola menatap Devano, dia salah, kenapa harus siuman di kala sendirian? Kenapa dia siuman dan langsung berhadapan dengan lelaki gila ini? Viola menyesal telah bangun sekarang

"Boleh gue cicipin sekarang? Biar kita cepat punya anak dan lo cerai deh dari Bara sialan itu. Dan gue bakal bawa lo keluar negeri"

"Jangan sentuh gue!" ucap Viola ketika Devano ingin menyentuh pundak gue

"Siapa pun itu, tolong guee. Plisss, gue butuh banget bantuan kalian. Plisss" batin nya

"Ko lo takut? Gue ini Devano Vi, osis baik, gue gak jahat atau kasar kayak Bara lo itu"

"Gue baik!" Devano mencengkram kasar bahu Viola

"Sa—kit" lirih nya. Viola baru sadar dari koma, seluruh badan nya sangat sakit dan dengan seenak nya Devano mencengkram bahu nya

My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang