43✨

6.1K 363 53
                                    

Haiii!

Jangan lupa di vote dan komen yaww!

Kalo belum follow, follow dulu ya hihihi

—Tq u

Viola terbangun, dia pun meringis kala pipi, kaki, tangan, dan wajah nya sakit. Viola menatap kedua kaki nya secara bergantian, terdapat banyak goresan dan juga darah yang mengalir

"Ternyata lo siksa gue ketika gue pingsan. Walaupun gue gak ngerasain secara langsung, tapi sakit banget sekarang" batin Viola

"Kenapa gue belum mati, apa gue harus tersiksa lagi? Apa ini semua belum cukup?" isak nya sambil menahan sakit di sekujur tubuh nya

"Bangun juga lo" ucap Anya datang dengan Ara di samping nya. "Pingsan lo lama banget ya. Gue gak sabar, jadi nya kita bikin lo luka pas pingsan deh" Anya menatap luka-luka yang tadi dia buat. "Sakit ya, pasti perih" ucap nya

"Kevin lagi istirahat, dia capek nunggu lo yang pingsan" ucap Ara berjongkok di depan Viola

"Lo lihat sana" ucap Ara menunjuk laki-laki yang sedang tidur di sofa. "Devano, dia tadi abis nyiksa lo juga loh. Dia goresin di wajah lo yang cantik ini, pakai cutter. Jahat ya dia" ucap Ara

Viola pun menatap Devano yang asik tertidur, dia pun terisak lagi. Ternyata cowok itu tidak punya rasa kasihan pada nya

"Kevin udah kirim foto lo kerumah sahabat lo itu, mereka semua bakal anggap lo mati. Padahal disini lo kuat banget ya, gue kira lo bakal mati. Eh pas liat lo bangun, ternyata belum" ucap Anya

"Pasti Bara lagi nangis-nangis dirumah karena tau kalo lo mati" Lanjutnya

Viola hanya diam, selain dia terlalu muak berbicara, tubuh nya pun sudah tidak bisa gerak lagi, ini sangat sakit

"Miris ya jadi lo, di siksa karena Bara. Bara itu pembawa sial buat lo, seharus nya lo ceraiin dia! Dia itu cuman cowok yang membawa kesialan buat lo" ucap Ara

"Dia bodoh! Perempuan bodoh dan perempuan lemah" ledek Anya, menatap Viola dengan tatapan kemenangan

"Ngomong!" bentak Ara sambil menekan luka di pipi Viola. Hal ini membuat Viola meringis karena sakit

"Oh, maaf ya gak sengaja tapi niat" ucap Ara sambil terkekeh ketika melihat Viola meringis

"Oh masih bangun" ucap Kevin, yang datang membawa jaket di tangan nya. Dia melangkah mendekat ke arah Viola dengan tatapan santai tapi menusuk

"Si bangsat, dia ikut adil dalam penyiksaan loh" ucap Kevin ketika berada didepan Viola

"Gue tau" sahut Viola

"Bisa ngomong juga lo" ucap Ara

"Bara udah tau kalo cewek sialan ini mati?" tanya Anya menatap Kevin

"Udah, dia udah nangis juga. Gue tadi sempat kerumah dia bentar, dengar tangisan mereka abis itu gue balik" jawab Kevin

"Kenapa kalian gak bunuh gue?" tanya Viola membuat mereka semua kembali menatap Viola dan tersenyum jahat

"Devano mau bawa lo keluar negeri dan mau nikahin lo" jawab Kevin

"Dia ngebet banget sama lo, mentang-mentang tau kalo lo masih perawan" ucap Anya sambil terkekeh

Viola membelakakan matanya. "Tau dari mana?"

"Bara mana mau sama tubuh lo, lo itu gak berisi. Gak mungkin Bara nyentuh lo, buang-buang waktu" jawab Anya sambil terkekeh lagi

"Cantik sih, tapi bodoh" ucap Kevin

"Devano yang lo anggap baik selama ini adalah Devano yang selalu mohon-mohon sama gue buat ayo rusakin Viola dan ayo celakai Viola"

My Bad boy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang