YES I DO "11"

930 78 6
                                    

  Keduanya berjalan lewati lorong gedung fakultas. langkah mereka terlihat sama beriringan.

Keduanya sama sekali tidak ada yang membuka pembicaraan satu sama lain, mungkin hanya pikiran mereka yang terus saja bergulir didalam kepala mereka berdua.

Win menghentikan langkahnya , menatap punggung Bright yang berjalan pelan didepannya , Bright juga menghentikan langkahnya, berbalik kearah Win yang masih menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Win menghentikan langkahnya , menatap punggung Bright yang berjalan pelan didepannya , Bright juga menghentikan langkahnya, berbalik kearah Win yang masih menatapnya.

"- - -ada apa. .?"tanya Bright setelah sekian lama mereka sama-sama terdiam.

"- - -kau tau. .aku sama sekali belum pernah belajar alat musik apapun, tapi kau memaksa ku untuk bergabung di club musik. . ."dengus Win kemudian, sambil sedikit menghembuskan nafasnya.

Bright berjalan mendekati Win yang masih terdiam menatapnya, sambil melemparkan senyuman yang sangat jarang Ia tampakkan.

Bright berjalan mendekati Win yang masih terdiam menatapnya, sambil melemparkan senyuman yang sangat jarang Ia tampakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"- - -karena itu kau membutuhkan ku. ." sahut Bright kembali sambil mengelus lembut rambut bagian belakang milik Win.

Win segera menjauhkan kepalanya kearah belakang, dan menepis tangan Bright dari kepalanya.

"- - -Ai Phi. . .hentikan. orang-orang akan melihat ini. . ."

"- - -lihat. .di sini tidak ada siapapun selain kita berdua. ." sahut Bright sambil menatap di sekitar yang memang terbilang sepi, jari telunjuknya menunjuk ke berbagai arah.

Win juga ikut menatap sekitar,memang terbilang sepi dan hanya ada mereka berdua yang ada di lorong itu.

"- - -Apa kau malu naa. . .?" Bright kembali menggodanya, dan berhasil membuat Kedua pipi mulus nan putih milik Win menjadi merah padam.

"- - -BRENGSEK. . ."Hardik Win , dan kembali melangkah meninggalkan Bright yang masih terdiam dengan senyuman yang mengembangkan di kedua sudut bibirnya.

"- - -Ai Win. .Bisakah kau sopan sedikit denganku Huh. . aku ini seniormu naa. . .?" ucap Bright sambil sedikit menahan senyumnya.

Karena Ia sudah berhasil menggoda Win,dan membuat kedua pipi Win yang mulus nan putih itu merona sempurna.

YES I DO "Bright and win"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang