YES I DO"44"

676 47 8
                                    


1 Setengah tahun Kemudian.

06:30 pagi Waktu Thailand, Chiang Mai.

Sebuah kamar Apartemen dengan lampu yang sudah menyala kembali. di bandingkan dengan penghuni yang lainnya, nampak tempat mereka masih Gelap.

Suara percikan air yang turun dari Shower, menggema menghiasi kamar mandi dengan pintu kaca buramnya. Cukup telaten bagi sang pemilik kamar itu, sepagi ini Ia sudah membersihkan dirinya.

Ia memandangi pantulan dirinya di dalam cermin di hadapannya, rambut hitam kecoklatan miliknya Ia usap secara pelan.

Tubuh putih mulus nan berotot itu, nampak indah membias dengan air yang mengalir sempurna dari pangkalan kepalanya, hingga ujung kakinya tanpa ada hambatan.

Wajahnya menengadah dengan mata terpejam, merasakan setiap butir air yang menyembur dari Shower.

*
*
*

Dua cangkir kopi dan roti panggang dengan selai strawberry, sudah bertengger cantik di meja makan minimalis itu.

Nampaknya akan ada dua orang yang sarapan pagi ini di meja makan itu.

Pria yang berada di kamar mandi tadi nampak berdiri menghadap dinding kaca tembus pandang, menatap leluasa ke arah jalan raya yang sudah mulai ramai.

Dinding kaca yang jadi pembatas, antara Ia dan dunia luar nampak masih ada uap sisa embun di sana.

Ketukan Pintu apartemen membuatnya menoleh ke asal suara itu. Membuatnya harus melangkah beberapa langkah menuju pintu, untuk membukakan pintu itu seseorang yang berada di luar.

Pria itu kembali lagi menghadap dinding kaca apartemennya. Tatapan matanya kosong ke depan. Seseorang yang baru saja masuk ke kamar apartemennya itu, menatap meja makan yang sudah tertata rapi, dengan dua cangkir kopi, dan dua piring yang berisi roti panggang dengan selai Strawberry.

Pria itu tersenyum menatap meja makan itu, Ia juga menatap Pria yang sedang berdiri membelakanginya.

"- - -Apa yang kau lakukan.? kenapa kau tidak sarapan. .??" Ucapnya.

"- - -Aku menunggumu Phi'Max. Aku berhutang segalanya pada kau bukan. !?" Sahut Pria itu tanpa menatap Max yang mulai dudukan tubuhnya di kursi meja makan.

Seperti pemandangan di depannya lebih menarik, dari pada seseorang yang sudah mulai menyeruput secangkir kopi yang mulai mendingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti pemandangan di depannya lebih menarik, dari pada seseorang yang sudah mulai menyeruput secangkir kopi yang mulai mendingin.

"- - -Win. Apa kau baik-baik Saja. ?!" Max nampak Khawatir dengan pria manis itu.

"- - -Hhmm. ." Win hanya menyahutinya dengan deheman.

Ia ikut bergabung dengan Max di meja makan. Pagi ini keduanya menikmati sarapan pagi sederhana mereka bersama.

Selama ini Max lah yang selalu bersama Win. Ketiga sahabat Win, juga di sibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Dan untuk Champ, Ia melanjutkan pendidikannya ke China. Benarnya Win juga mendapat tawaran beasiswa itu, tapi Win menolaknya dengan berbagai alasan yang Ia punya.

YES I DO "Bright and win"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang