YES I DO"41"

651 41 10
                                    

  Win menarik pergelangan tangannya, masih ada rasa nyeri di pergelangan putih bersih itu. Win menggigit bibir bawahnya, sesekali Ia menarik matanya ke sudut ekor mata sembabnya.

"- - -Khop Kun . ." Ucap Win pelan.

Ia tak berani menatap secara langsung, Bright yang duduk di samping. Bright nampak termenung, wajah tampan itu, kembali terlihat murung.

"- - -Maaf__telah menyakitimu. " Ucap Bright lirih.

Win hanya diam, tanpa menyahuti ucapan dari Bright. Bahkan untuk membalas tatapan dari Bright pun Win tidak mampu.

"- - -Bisakah kita egois sedikit. Menentang keadaan .! " Ucap Bright tanpa menatap lawan bicaranya.

"- - -egois untuk semuanya. .! Untuk hubungan kita, hati, juga perasaan kita. Dan untuk kali ini saja aku dan kau bersama melawan kedua orang tua ku, melawan Pho. " Ucap Bright dengan mata yang mulai terlihat genangan bening yang sengaja Ia tahan.

Win kembali menjatuhkan air matanya, Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha agar Isaknya tidak lolos dari mulutnya.

Hatinya serasa hancur, perasaannya di tikam, dan di bunuh oleh keadaan. Ingin rasanya Ia lari dari sana, membawa Bright bersamanya ketempat dimana tidak ada satu pun orang yang dapat memisahkannya.

Tapi nyatanya Win hanya mampu berangan, Kenyataan terlalu kejam kepadanya. Bahkan untuk berbaik hati sedikitpun padanya Tidak.!

"- - -Tidak ada baiknya jika kita menentang orang tua Phi. " Ucap Win dengan suara serak.

Bright memutar tubuhnya, menghadap kearah Win. Menatap Win yang terus menundukkan kepalanya, menyembunyikan air matanya yang jatuh tiada henti.

"- - -Win lihat aku. .!!" Bright menggenggam tangan Win lembut.

Win semakin terisak, dadanya juga semakin terasa sesak.

"- - -Win. .! Lihat aku. " Bright memutar tubuh Win agar menghadap kearahnya.

Satu tangannya mengangkat dagu Win,  Wajah manis Win sudah banjir air mata. Mata sembab itu menatapnya dengan sayu. Bright menghapus air mata laki-laki manis itu.

"- - -berhentilah menangis Win. .!! Itu membuatku semakin sakit. .!" Ucap Bright.

"- - -Phi. .Apa kau mencintaiku. .??" Ucap Win dengan suara seraknya. Mata sayu itu menatap Bright dengan lekat.

"- - -Tentu Win. TENTU. .!!" Ucap Bright yakin.

"- - -AKU BEGITU MENCINTAI MU. SANGAT. !!" Sambung Bright.

Win menarik nafasnya, sebelum Ia menyahuti ucapan dari Bright.

"- - -Jika kau memang mencintai ku__" Win menjeda ucapannya.

Air matanya kembali menetes tak tertahan lagi. Ia menundukkan kepalanya, rasanya terlalu sulit untuk menatap wajah tampan di hadapannya. Terlalu menyakitkan.

"- - -turuti apa kemauan dari orang tua Mu. .!!" Ucap Win setelahnya, Isaknya semakin menjadi.

Win menggigit bibir bawahnya, agar isaknya tidak lolos lagi dari bibir candu itu. Bright membelalakkan matanya tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Win.

"- - -Win. !! Tidak bisakah dengan cara yang lain hah. .?!" Bright mencoba bernegosiasi dengan Win, setidaknya ada cara lain selain perpisahan.

"- - -Jika kau benar-benar mencintai ku. . . Lakukan apa yang aku katakan. !!" Ucap Win seperti tidak ingin di bantah.

Ia menatap tajam Bright. Mata tajam Bright mulai berkaca-kaca, genangan bening itu terus Ia tahan agar tidak tumpah ruah.

"- - -Apa pun akan aku lakukan untuk mu Win, tapi tidak untuk berpisah dengan mu. .!!" Bright menggenggam erat tangan Win.

YES I DO "Bright and win"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang