YES I DO"24"

741 64 0
                                    

  Win menghilang di balik gedung fakultas, menghilang dari pandangan ketiga sahabatnya yang terus menatapnya heran.

"- - -Siapa yang dimaksud Win. .?" Ucap Day kepada dua sahabatnya.

  Keduanya hanya mengangkat bahu mereka, tidak mengerti. Win memang seseorang yang sulit di mengerti.

Terkadang pikirannya sulit untuk di tebak, tindakannya pun juga sering tak terduga. Itulah Metawin.

"- - -apa yang di maksudnya Sara. .??" Ucap Day lagi.

"- - -tapi bukankan, fakultas Sara di sebelah sana. .!!?" Lanjut Day yang masih kebingungan.

  lalu menunjuk kearah yang berlawanan dari arah yang tuju Win.

"- - -tunggu. .!! bukankah Itu menuju klub musik, juga Fakultas Bright. .??" Ucap Champ tersadar.

ketiganya saling tatap satu sama lain, mereka tidak mengerti dengan Win saat ini. Apa orang yang Ia cintai itu Adalah Bright bukan Sara.

Ini membuat mereka hampir Gila memikirkan semuanya. Jika memang benar Bright adalah Orang yang Ia cintai, lalu kenapa  Ia mendekati Sara.

Win kau memang bajingan.!! mungkin itu yang ada di pikiran ketiga sahabatnya saat ini.

***

Win sedikit mempercepat langkah menuju klub musik, Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan pria tampan cinta pertamanya itu.

Dan mengakui semuanya, sebelum Ia benar terlambat. Pria Manis itu tidak ingin lagi kehilangan seseorang yang Ia cintai.

Ia semakin mempercepat langkahnya, Ia setengah berlari menuju ruangan Klub musik yang berada di Ujung lorong Gedung Fakultas.

Tidak berapa lama Win sampai di depan pintu masuk ruangan Klub musik, tangan kanannya mendorong daun pintu yang tertutup.

Pria manis itu memasuki ruangan tersebut. Ia di tatap secara bersamaan oleh semua anggota yang berada di sana. Ada sedikit rasa canggung yang tiba-tiba menyergapnya.

Dhim yang menyadari kehadiran dari Win, menatap Win dengan tajam. Lalu mendatangi Win yang berdiri di ambang pintu.

"- - -Ai. Kau anggota baru disini. kenapa membolos. .? Huh. .?" Ucap Dhim datar.

Win memberikan salamnya kepada Dhim yang sudah berdiri tepat di depannya, Ia menyatukan kedua telapak tangannya lalu meletakkannya sejajar dengan dadanya yang bidang.

"- - -kenapa kau baru datang Huh. .?" Ucap Dhim lagi.

"- - -maaf Phi. ." Ucap Win. Setelah itu Ia terdiam.

Ia tidak melihat keberadaan Bright Di ruangan tersebut, apa Bright juga tidak datang ke klub musik hari ini.

"- - -Apa kau mencarinya. .??" Ucap Dhim seperti sudah tahu apa tujuan dari Win sebenarnya.

"- - -Ia juga tidak datang hari ini. ." Lanjutnya.

Win diam, Ia tidak bergeming sedikitpun. Dhim menatapnya seperi mengerti Dengan apa yang tengah di rasakan oleh Win.

"- - -kalau begitu permisi. ." Ucap Win dan kemudian berbalik badan bermaksud ingin pergi dari ruang klub musik itu.

Belum sempat Ia melangkah Dhim menahannya, Win kembali memutar badannya menghadap Dhim yang kembali menatapnya.

"- - -Ai Win. .cobalah kau memahaminya. Kau pasti akan mengertiannya lebih dari apa yang ada. ." Ucap Dhim sambil menepuk pundak milik Win pelan.

Win diam mendengar penuturan dari Dhim. Kemudian Dhim berjalan meninggalkannya begitu saja yang masih mematung di ambang pintu klub musik.

YES I DO "Bright and win"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang