Sejak malam itu Bright dan Win tidak lagi saling bertemu satu sama lagi. Mereka berjalan pada jalan mereka masing-masing.
Win memfokuskan dirinya pada kuliahnya, untuk menghadapi ujian yang akan datang.
Win juga tidak tinggal di Asrama lagi, beberapa Minggu lalu Ia pindah dan tinggal bersama kakak perempuan.
Meta yang kebetulan mendapat pekerjaan di Bangkok, dan memutuskan tinggal di sebuah apartemen yang tak jauh dari universitas Win.
Ia akhirnya mengajak Win agar tinggal bersamanya, alasannya agar Win tidak selalu murung, dan larut dalam kesedihannya.
Meta tahu tentang Win dan Bright, Meta juga tahu bagaimana keduanya di paksa harus berpisah satu sama lain.
Win menceritakan semua tentangnya dengan Bright kepada kakak perempuannya itu. Meta saudara yang baik, Ia memahami Win, dan menerima keputusan Win dengan lapang dada.
Karena apa yang menjadi kebahagiaan adiknya, itu juga Bahagian untuknya. Dan perihal seseorang yang Win Cinta, tentu Meta juga akan mencintainya, layaknya Ia mencintai Win.
Win masih terfokus pada tumpukan buku-buku di hadapannya. Beberapa kali Ponselnya bergetar Ia abaikan begitu saja. Pesan singkat dari Day pun yang mengajaknya untuk sekedar pergi ke cafe, atau tempat tongkrongan mereka tidak Ia gubris sama sekali.
Win memang akhir-akhir ini sangat jarang berkumpul dengan ketiga sahabatnya, Ia hanya menghabiskan waktunya untuk belajar.
Sampai Meta kakaknya yang baru pulang kerja, tidak Ia sadari kehadirannya saking Ia fokusnya. Meta tersenyum melihat Win yang betah di meja belajarnya.
"- - -Au Win. . Kau begitu seriusnya, sampai kau tidak menyadari kehadiranku. " Ucap Meta.
Perempuan cantik itu, merangkul pundak tegap Win. Tangan yang satunya mengacak rambut sang adik dengan gemas.
"- - -Au Phi. . .apa kau baru datang. .??" Win tersentak kaget, Ia menutup buku yang terbuka di depannya.
"- - -Yaa. . Beberapa menit yang lalu. " Meta beralih duduk di sofa samping meja belajar.
"- - -hhmm. ." Win hanya bergumam.
"- - -Apa kau sudah makan malam.?!" Tanya Meta menatap adik laki-lakinya itu.
"- - -Belum. Aku menunggu mu pulang. " Ucap Win tulus.
"- - -Week. . Kau masih saja bersifat manja." Ejek Meta.
"- - -Pantas saja Bright begitu mencintaimu. ."
"- - -Oooyy. . .aku iri dengannya. " Sambung Meta. Sambil tersenyum ria.
Ekspresi Win langsung berubah, wajah murung itu kembali hadir di wajah manis Win. Dadanya serasa di koyak habis, ketika kakaknya menyinggung tentang Bright.
Meta menatap wajah murung Win, tidak ada senyuman di sana. Ia sadar Ucapannya tadi, membuat Win kembali mengingat Bright, Laki-laki yang sangat Win cintai.
Meta tidak enak hati, bukannya membantu menyembuhkan perasaan adiknya, Ia malah membuat adiknya kembali sedih. Meta kau memang orang yang bodoh, batin meta memaki di dalam dirinya.
"- - -Aaa. .khod thod naa Win. Aku tidak bermaksud__" belum sempat Meta melanjutkan ucapnya Win sudah terlebih dulu memotong ucapannya.
"- - -Tidak apa Phi. Bukan kah semuanya juga perlu waktu. " Ucap Win dengan senyum di paksakan.
Meta menjulurkan tangannya, menggenggam tangan Win dengan lembut. Menatap mata sayu Win yang menatapnya Dengan tatapan kosong.
"- - -Win. . Aku tau bagaimana perasaanmu. Tidak ada orang yang akan baik-baik saja, saat perasaannya di bunuh paksa. " Meta mencoba memberi pengertian pada Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES I DO "Bright and win"
FanficWin seorang mahasiswa baru di salah satu Universitas di Thailand, bertemu dengan Bright seorang idol yang mempunyai banyak penggemar. Suaranya yang bagus membuat semua wanita jatuh hati padanya. Namun,siapa sangka pertemuan Bright dengan Win pa...