✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

102 | Pile Up

Satu kalimat yang Heejin lontarkan setelahnya, membuat ia membulatkan mata. Tepat ketika dilihatnya Landon yang masih mengerang, mengeluarkan dua pistol dari balik pakaiannya. Menodongkannya ke arah keduanya, tepat ke arah Heejin dan juga Olivia di sisi lain, yang segera pula mengarahkan pistolnya pada Landon.

Yeonjun ikut melihatnya, walau masih terbatuk berulang.

Tapi situasi mereka begitu tak baik.

Entah apa yang harus dilakukan setelah ini.

//

Pile Up; 102

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

"GET THE FUCK OFF FROM YEONJUN!!"

Heejin berteriak sampai urat lehernya menonjol, memilih tak peduli akan pistol yang ditodongkan ke arahnya, hanya mencoba untuk memblokir posisi Yeonjun dari Landon.

Suasana di dalam ruangan bawah tanah itu terasa lebih memanas. Bukan hanya karena di tempat kosong, hanya terisi beberapa meja, kursi, tong, peralatan lain dan juga capel-capel itu terdapat mereka saling menodongkan senjata, namun karena rasanya gedung bagian tengah sudah mulai terbakar.

Tapi tentunya Heejin tak bisa membiarkan Landon begitu saja memukuli Yeonjun, sementara di sisi lain, ada sesuatu yang buruk yang ia sembunyikan.

Heejin bahkan tak melirik Olivia sama sekali, hanya menatap kasar ke arah Landon.

"APA YANG KAU INGINKAN?!"

Di balik tubuhnya, Yeonjun berusaha mendorong Heejin menjauh, tetapi gadis itu tak memperbolehkannya sama sekali. Sedangkan Olivia merasa bahwa waktu mereka semakin menipis, di mana ia harus menyusul Azura, ia juga harus memastikan Heejin baik-baik saja.

"Minggir."

Kata yang Landon ucapkan dengan dingin dan bernada berat itu tak membuat Heejin gentar sama sekali.

"APA YANG KAU INGINKAN?!" Heejin bertanya lagi setelah melirik meja panjang yang berada di balik tubuh Landon. "KAU INGIN BULATAN-BULATAN KECIL ITU?! AMBIL SAJA!!"

"Heejin, menyingkir..."

Heejin sedikit melirik ke belakang, mendengar Yeonjun berucap, "tidak, Yeonjun! Landon Gila ini mungkin ingin membunuhmu dan aku takkan membiarkannya!"

"Minggir, urusanku dengan Yeonjun." jawab Landon lagi, lalu melirik Olivia yang masih menodongkan senjatanya. "Dan kau, pergi."

"Try me." Olivia membalas cepat.

Dan tanpa terduga, Landon segera menembakkan satu pelurunya ke samping posisi Olivia berdiri. Membuat tubuh Heejin tersentak, terkejut setengah mati. Namun Olivia tak bereaksi banyak, selain memiringkan kepalanya.

"Kau ingin aku melakukannya?"

"Kau tembak aku, nyawa Heejin melayang." jawab Landon dengan lurus, lalu membawa pandangannya kembali ke arah Heejin. "Sekarang minggir. Aku tak butuh melihat sepasang mantan mencoba saling melindungi."

Perlahan Heejin berdiri, secara hati-hati tanpa mengendurkan tatapannya. "Sekarang katakan mengapa kau seperti ini pada Yeonjun?!"

"Bukan urusanmu." jawab Landon cepat. "Lagipula manusia selicik dia memang harus mati."