✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

76 | Checkmate

tarik napaaaaasss

tahan sampe beres baca chap ini ya? kkk~ canda sayancu

qotd:
pilih apel, jeruk atau anggur?

//

Checkmate; 76

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

Matahari belum terbit, di pagi itu.

Namun seseorang sudah berjalan dengan susah payah, menggunakan tongkat kruknya, menuju salah satu ruang kelas. Ruang kelas terujung yang di waktu itu masih digunakan sebagai tempat untuk yang terluka beristirahat.

Sejauh ini, hanya dihuni oleh Namjoon dan Rosé. Juga Jimin, selaku yang berjaga.

Tetapi ketiganya masih terlelap, di ranjang masing-masing.

Jennie—gadis itu—masuk ke dalam ruang kelas tersebut perlahan, lalu mengarah lurus pada seseorang. Mendekat, secara hati-hati, sebelum berhenti di samping ranjangnya.

Berat sekali, namun...

"Namjoon."

Jennie memanggilnya, setengah berbisik, setengah memaksa.

Belum ada balasan, membuat Jennie mengulangnya lagi.

"Namjoon."

Sedikitnya, pemuda itu terusik.

Dan dengan panggilan ketiga, akhirnya pemuda itu mengerjapkan matanya perlahan dan mendapati Jennie di samping ranjang. Segera pemuda itu menggeram rendah, lalu mendudukkan dirinya perlahan, dengan kondisi tubuhnya yang masih terasa sakit kala itu.

Hanya saja, Jennie terlihat hanya menatap lurus, hingga kemudian gadis itu berucap.

"Bisa kau berdiri dan duduk di kursi?"

Pertanyaan itu dijawab oleh Namjoon, dengan anggukan kecil. "Ya, Jennie... ada apa?"

"Aku harus melakukan sesuatu denganmu." ucapnya kemudian. "Pertimbangan terakhir."

Namjoon menggerenyit bingung karenanya. "Pertimbangan... terakhir?"

Tetapi Jennie tak menjawab, melainkan hanya berbalik dan berjalan lurus ke arah meja yang berada di sana. Sehingga mau-tak-mau, walau masih dikuasai kebingungan, Namjoon pun bangkit perlahan dengan susah payah. Lalu berjalan dengan langkah lemah, ke arah meja dan satu kursi yang sudah di duduki Jennie—dengan keadaan dua tongkat kruknya yang disandarkan di masing-masing sisi. Setelah ia pun menarik satu kursi lainnya, membawanya berhadapan dengan Jennie dan duduk perlahan.

Saat itu, Rosé mendesah pelan lalu terbangun.

Ketika gadis itu terduduk perlahan, ia mendapati Namjoon dan Jennie, diantara siluet bayang-bayang dari langit yang masih gelap.

Rosé pun bangun perlahan dan mendekat.

Tetapi Jennie yang melihatnya, segera mengedikkan dagu padanya. "Bisa kau ambil catur yang pernah Hoseok jarah?"

"Huh?" Rosé mengerjapkan matanya, sedikit menguceknya perlahan.

"Catur."

Kata yang Jennie lontarkan kemudian membuat Rose pun mengulum bibir bawahnya.