✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

55 | Mirror Image

mau konfirmasi sedikit yaaa

yeonjun gatau soobin suka sama heejin selama dia pacaran sama heejin. yeonjun baru tau pas mereka lulus smp, dimana pas lulus itu adalah hari si heejin mau aborsi dan yeonjun malah ga dateng, karena hujan petir jadi dia milih ke rumah soobin, mengingat soobin trauma petir. nah pas nenangin soobin itu, soobin kan tidur. yeonjun baru deh nemuin polaroid yang dimaksud. dari situ dia tau, tapi semua udah terlambat. karena setelahnya heejin pindah kota, yeonjun mutusin kontak. jadi yeonjun itu terlambat tau, soobin terlambat bilang keburu mergokin sendiri pas kelas 2 smp, dan heejin juga ga bilang kalau dia mau aborsi (heejin cuma bilang mau nunjukin "bukti nyata" ke yeonjun karena dia ga percaya sama testpack). sekian~

//

Mirror Image; 55

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

Mereka duduk di dalam ruang kelas tengah, di bangunan kanan lantai tiga.

Tepatnya di hadapan sebuah meja yang sebelumnya adalah meja guru. Ditaruh di bagian tengah untuk mendapatkan ruang lebih pada kala itu.

Adalah Yeonjun, yang duduk sendiri pada satu sisi. Bersama dengan Lisa, yang berada tepat di hadapannya, duduk pula sambil menatapnya dengan lekat. Sementara dua orang lainnya, yang Yeonjun ketahui, berada di balik pintu kelas yang tertutup itu. Menunggu, seolah ia adalah ancaman.

Benar, Yeonjun memang ancaman.

Tetapi untuk masalah sebelumnya... justru Yeonjun melunak untuk memberitahu Heejin rahasia yang tak ia ketahui selama ini. Yang bahkan Yeonjun sendiri pun terlambat untuk mengetahuinya.

Sekarang, dirinya benar-benar berada seolah tengah disidang.

Yeonjun agak mendecih, sebelum melirik kedua tangannya yang berada di pangkuannya. Dengan keadaan kedua tangannya terikat zip tie.

Apa-apaan ini...

"Yeonjun, jawab aku."

Yeonjun mengangkat wajahnya, sesaat setelah melirik tangannya. Dengan posisi duduk yang masih bersandar pada kursinya, begitu santai namun sekaligus malas.

"Apa yang—"

"Kau lupa perjanjian kita sebelumnya?" tanya Yeonjun memotong kalimat Lisa. "Ingat, perjanjian itunterus berlaku hingga semua ini berakhir."

Lisa menatapnya lekat sambil menumpu kedua siku di atas meja, dengan kedua tangan menyatu. Lisa menekannya sesaat pada dagunya sebelum mengangguk. "Tentu. Tiga perjanjian masing-masing itu tetap berlaku."

"Jadi apa masalahmu melihatku dengan Heejin?" tanya Yeonjun lagi. "Perlu kau ketahui, dia masih milikku."

"Tapi kau takkan bisa membunuhnya."

Yeonjun hanya menekan lidahnya pada pipi bagian dalamnya, memberikan tatapan menantang pada Lisa.

Karenanya, Lisa menarik napasnya perlahan.

Berusaha untuk menenangkan dirinya, diantara segala kekacauan ini. Padahal tengah hari nanti, mereka sudah harus pergi. Sehingga Lisa harus mampu untuk tetap membawa semuanya pada jalur, demi tidak terbuangnya waktu secara sia-sia.

"Begini Yeonjun, dengar." ucap Lisa perlahan, mencoba untuk tenang menghadapinya. "Aku ingin kau mampu bekerjasama. Karena kita akan pergi dalam beberapa jam lagi. Dan aku tak ingin ada masalah."