✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

94 | Scattered

[akutu sayang kalian tau huhu]

//

Scattered; 94

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

Berusaha sebisa mungkin, Olivia tetap diam dan memperhatikan keadaan.

Mencoba untuk mengikuti apapun yang tengah mereka lakukan. Seperti sebuah pemanjatan doa atau mungkin pujian dalam bahasa yang tak ia ketahui. Namun ditujukan kepada Azura yang berada di tengah lingkaran tersebut, hadapan kursi. Yang menatap semua umatnya yang mengelilinginya secara bergantian.

Mereka semua mengikutinya dengan sangat merendahkan diri dan tunduk.

Seperti para pengikut agama yang taat yang Olivia tahu, tapi tak segila dengan kelompok sesat ini. Terlebih dengan bagaimana mereka memakan manusia-manusia yang tak 'seiman' dengan mereka, di hari biasanya.

Olivia tak bisa membayangkan jika Lisa dan yang lain tak berhasil untuk malam ini.

Sekaligus, bagaimana keadaan Hanbin dan yang lain? Semua ini membuatnya sangat panik dan kesulitan untuk menahan diri sama sekali.

Lalu tiba-tiba empat orang yang berada di lingkaran meninggalkan area.

Olivia memerhatikannya namun berusaha untuk tak bereaksi banyak. Berusaha untuk tetap mengikuti kerendahan diri mereka dalam mengikuti entah-upacara-apa-ini.

Tapi perginya ke-empat orang itu membuat Olivia begitu penasaran.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Mereka takkan terlambat, bukan?

Atau Olivia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu?

Ke-empat orang tersebut pergi tak lama, namun kembali dengan jumlah bertambah. Tepatnya bertambah satu orang, di mana Olivia pada akhirnya bisa melihatnya lagi. Seseorang yang Lisa titipkan pula padanya.

Haruto itu...

Olivia menahan napas, melihat bagaimana ke-empat orang berjubah dengan kupluk tersebut menuntun Haruto. Dengan keadaan Haruto yang berbalut jubah putih tanpa kupluk, berbeda dari yang lainnya. 

Yang lebih menonjol, akan bagaimana di masing-masing pergelangan tangannya terdapat sulur tanaman yang memutar secara acak. Dan juga di bagian kepalanya terdapat ranting-ranting memutar di kepalanya. Ranting yang seolah masih kosong untuk dilihat.

Tapi Olivia juga menangkap, akan bagaimana tatapan Haruto yang kosong lebih terlihat kosong.

Seperti dalam pengaruh sesuatu.

Seperti tak sadar dengan keadaan, namun masih bisa dituntun berjalan.

Olivia terus memerhatikan bagaimana Haruto dituntut untuk duduk di kursi hadapan tubuh Azura. Sebelum Azura menyentuh dahi dari ke-empat orang tersebut dengan lembut, membuat mereka menunduk hormat untuk mengundurkan diri kembali ke tempat. Lalu Azura sendiri berjalan untuk menghada sisi depan Haruto, membelakangi Olivia di posisinya.

Dari posisinya, Olivia tak bisa melihat jelas apa yang Azura lakukan.

Tapi gadis itu memanjatkan sesuatu, membuat para umatnya mengikuti dengan bahasa yang tak ia mengerti sama sekali.

Jika saja ini terus berlanjut dan Lisa masih belum datang, Olivia rasa ia harus melakukan sesuatu terlebih dah--

Kedua mata Olivia membulat lebar.