25. Penyelidikan Dino untuk Catine

2.8K 329 100
                                    

Debi menatap pantulan dirinya di depan cermin yang ada di kamarnya. Dia meneliti dari atas sampai bawah memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan dirinya.

"Gila sih, cantik banget gue," ucapnya. ".... tapi masih aja disia-siain heran."

Dia kemudian melangkahkan kakinya untuk menuju balkon yang ada di sebrang kamarnya. Angin malam langsung menyambut Debi, membelai lembut wajahnya.

Debi duduk di kursi yang berada di sudut balkon yang menghadap langsung ke halaman rumahnya. Dari atas dia bisa melihat siapa yang berada di luar gerbang. Ponsel yang dia pegang ia arahkan ke arah halaman lalu memotretnya. Tidak hanya itu dia juga asik berselfie, dirinya duduk di sandaran kursi lalu dia memposting di media sosial miliknya.

Debisyql_ Haduh capek banget nich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Debisyql_ Haduh capek banget nich. Nggak ada yang mau ngajak jalan? 💃🏻🤔

Debi hanya meninggalkan sebentar saja ponselnya tapi ternyata sudah banyak dipenuhi oleh berbagai macam notifikasi. Tetapi dia tidak langsung mengeceknya, ia mengabaikan sebentar lalu menikmati udara malam sembari memejamkan matanya. Pintu kamar terbuka, Reina datang membawakan paper bag untuk anaknya.

"Lagi ngapain kamu sayang?" tanyanya lembut.

Debi menoleh lalu menegakkan badannya, "nggak ngapa-ngapain Mah, ada apa?"

"Ini Mama mau kasih baju buat acara tunangan kamu sama Dino," ucap Reina dengan menyerahkan paper bag tersebut.

"Mama yang beliin?" tanya Debi saat menerimanya.

Reinan menggeleng. "Bukan, tapi tante Laras yang beliin."

"Mama nggak beliin aku?" tanya Debi.

"Debi, terus yang kamu pakai sekarang yang beliin siapa? Baju sekolah kamu siapa yang beliin? Mobil itu siapa yang bayar? Uang saku siapa---" Debi langsung memotong begitu saja ketika dia sudah benar-benar terancam dan kehabisan kata-kata.

"Bukan gitu Mah, tapi kenapa harus tante Laras yang beliin?" tanya Debi.

"Permintaan calon tunangan kamu," jawab Reina dengan menggoda anaknya.

"Ish apaan sih Mama." Debi terlihat salah tingkah.

"Yaudah Mama ke bawah dulu, kamu jangan malam-malam tidurnya. Jangan lupa belajar jangan main mulu,"

"Hmm,"

Saat Reina sudah berada di ambang pintu dia mengingat sesuatu, "Debi, tadi Mama lihat Mochi ngegelinding dari tangga. Itu kamu yang ngajari atau udah hobinya sih sayang? Kasihan loh," ucap Reina.

"Biarin mah, biar mentalnya kuat."

Reina hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu dia pergi dari kamar anaknya. Sedangkan Debi masih sibuk dengan baju tadi, dia melihat sebuah kebaya bewarna silver yang sepertinya ukurannya sangat pas dengannya, dia jadi tidak sabar untuk cepat-cepat memakainya.

Dino untuk DebiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang