35. Berita

3K 330 178
                                    

Debi menendang batu yang tidak sengaja dia temui, saat ini rasa kekesalan pada Reynata membuncah karena gadis selalu saja bisa menghindari hukuman bahkan sekarang dia melihat betapa songongnya gadis itu. Pikirannya tiba-tiba tertuju pada Dino, dia memikirkan bagaimana dengan cowok itu sekarang ini? Apa dia sudah sadar? Sejujurnya Debi ingin sekali menemui cowok itu, tapi dia berusaha untuk menahannya. Pembatas tak kasat mata itu tidak bisa Debi permainkan, dia tidak ingin memiliki urusan dengan hal astral seperti itu. Memiliki masalah dengan Reynata si jelmaan setan saja membuatnya selalu darah tinggi. Wajahnya seperti angel tapi hatinya seperti devil yaitulah Reynata.

Dia duduk di kursi taman, banyak murid-murid yang berseliweran melewatinya. Sebanarnya Debi masih memikirkan perkataan Reynata tadi yang membuatnya emosi. Wajar saja jika dia marah karena dia tidak terima sosok orang yang sudah merawat dan membesarkan dirinya dihina seperti itu. Memang Debi kurang dekat dengan Mama dan Papanya tapi ada alasan untuk itu. Tapi jika mereka dihina Debi tentu saja tidak terima.

"Gila tuh cewek, emang nggak punya otak." Kesal Debi.

Dia menghela nafasnya, merogoh saku roknya dan mencari nomor Papanya. Hati Debi tidak tenang, apalagi kejadian semalam juga membuatnya bertanya-tanya. Dia langsung menekan tombol telepon. Panggilannya tidak diangkat. Debi mencobanya lagi namun hasilnya tetap sama tidak ada jawaban. Dia berganti mencari nomor Mamanya lalu mencoba untuk menghubungi Reina namun  panggilannya juga tidak diangkat. Hal itu membuat Debi semakin khawatir, apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tuanya?

"Mama sama Papa kenapa ya?" tanya Debi bingung.

Seumur-umur Debi tidak pernah membaca berita, menurutnya di dalam sana terlalu banyak drama-drama tidak jelas. Namun dia terus menerus kepikiran dengan ucapan Reynata. Dia mengetik di mesin pencaria tentang berita bisnis politik. Tapi tidak ada berita apapun. Dia lebih spesifik lagi untuk mencari tahunya.

Berita terbaru tentang Nugraha Adisepto.

Sayang sekali, Debi masih belum menemukan apa-apa. "Reynata emang kurang ajar!" Debi mendumal tapi jari tangannya masih terus menscroll beranda hasil pencariannya tadi.

"Mulutnya pengen gue sumpel pakek pel-pelan beneran!" greget Debi.

Namun tiba-tiba jari tangannya berhenti pada sebuah pemberitaan, jika dilihat hanya satu blog itu saja yang memberikan informasi update terbaru. Jantung Debi rasanya kembali berdetak dengan cepat sama seperti beberapa saat yang lalu ketika Dino akan jatuh.

Nugraha Adisepto diduga melakukan penggelapan dana dan penipuan dengan salah satu perusahaan swasta yang baru saja dirintis oleh salah satu mantan karyawan perusahaan PT Adisepto. Semalam Nugraha ditahan oleh pihak penyidik untuk diproses lebih lanjut.

Membaca dari penggalan berita itu sudah membuat Debi membekap mulutnya, rasanya sangat tidak mungkin jika Papanya melakukan hal seperti itu. Dia langsung kembali melakukan panggilan pada kedua orang tuanya karena masih tetap tidak ada jawaban dia menelepon sekertaris orang tuanya dan akhirnya panggilan itupun terhubung.

"PAPA SAYA DIMANA?!" Debi langsung bertanya dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

* * *

"Lo masih mau nungguin Debi di sini?" Haidan dan Zio masih setia menemani Dino di depan kelas Debi. Dia duduk di salah satu tempat duduk yang terletak tidak jauh dari pandangan Dino. Ketiga cowok itu sedang memantau seseorang yang sejak tadi tidak mereka lihat batang hidungnya. Zio dan Haidan memang dengan setia menemani Dino, bukan tanpa alasan karena mereka khawatir dengan kondisi Dino yang belum benar-benar membaik tersebut.

Cowok itu menggelengkan kepalanya. "Iya." Singkat dan padat, jawaban yang diberikan oleh Dino barusan. Hal itu sudah menyimpulkan bahwa memang dia benar-benar serius dengan ucapannya.

Dino untuk DebiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang