46. Pergi

1.8K 178 26
                                    

Di posisi Debi saat ini, dia sedang menonton film yang memang sudah direncanakan sebelumnya bersama Jane dan teman-temannya yang lain. Namun Debi memilih duduk berada di dekat Samuel. Namun fokus Debi tidak pada film yang sedang diputar melainkan pada kejadian beberapa menit yang lalu.

Bertemunya dengan Dino yang bersama Vania cukup membuat moodnya yang hancur makin tambah hancur. Bayangkan saja jika kalian menjadi Debi, apa yang harus dilakukan saat bertemu dengan orang yang dia cintai tapi malah justru orang itu sedang jalan berdua bersama orang yang dicintai laki-laki itu.

Debi hanya mampu menghela nafas panjang. Lagipula hubungan mereka sudah selesai kan? Dia hanya tinggal menunggu masalah orang tuanya selesai dan dia juga akan segera menyelesaikan hubungannya dari Dino.

"Lo lagi ada pikiran?" Samuel yang menyadari kalau Debi sejak tadi menghela nafas terus menerus membuatnya merasa ada yang disembunyikan. Terdengar seperti helaan nafas orang yang frustasi.

"Nggak apa-apa," jawab Debi singkat.

Samuel masih terus menatap wajah gadis yang ada di sampingnya saat ini. Walaupun terlihat sangat remang-remang tapi dia bisa memastikan wajah Debi terlihat sangat tidak dalam kondisi mood baik.

Samuel hanya mampu menebak-nebak di dalam pikirannya sendiri.

Sedangkan di sisi lain, Dino terus menerus mengusap hidungnya. Dia merasa cemas, was-was, gelisah, dan bingung. Bagaimana tidak? Jika dirinya baru saja bertemu dengan Debi tapi justru gadis itu melihatnya sedang jalan berdua bersama Vania.

Makin salah paham Debi pada dirinya.

"Thanks ya, Dino! Berkat lo, Revan nggak jutek sama gue!" Vania sangat senang setelah dia mendapatkan pesan jika Revan akan menghampirinya dirinya. Semua itu berkat Dino karena membantunya melancarkan aksi untuk membuat Revan cemburu.

Dino memaksakan senyumnya, "iya sama-sama." Dia membalasnya dengan kata-kata yang singkat.

Dino masih terus menatap sekelilingnya, takut jika Debi memergokinya untuk kesekian kali. Dia seperti seorang laki-laki yang sedang takut ketahuan selingkuh saat ini.

"Udah kan Van?" Tanya Dino.

Vania mendongakkan kepalanya dari fokusnya ke layar ponsel.

Vania mengangguk, "iya udah. Kenapa? Lo buru-buru?" Tanya balik Vania.

"Iya nih, gue ada urusan. Kalau lo gue tinggal gimana?" Tanya Dino.

"Iya gapapa, lagian Revan bentar lagi juga dateng kok. Lo duluan aja," ucap Vania.

"Yaudah kalau gitu gue duluan ya." Pamit Dino. Dia langsung keluar dari dalam cafe tersebut.

Dino mencoba untuk menghubungi Debi dengan meneleponnya namun ponsel gadis itu dimatikan. Tidak kehabisan akal, Dino langsung menghubungi Jane dia bertanya apakah Debi sedang bersama dia.

Butuh waktu 10 menit untuk mendapatkan balasan pesan dari Jane. Dan perempuan itu memberitahukan keberadaan Debi yang masih menonton film bersama Samuel.

Hal itu membuat perasaan Dino bercampur jengkel dan juga kasihan. Kenapa dia bisa mengatakan kasihan? Sebab selama dia dan Debi bersama tidak sekalipun dirinya mengajak Debi jalan berdua walaupun hanya sekedar makan atau nonton. Dan Debi sekarang mendapatkan hal tersebut dari laki-laki lain.

***

"Mau kemana lagi kita?" Samuel bertanya pada Debi saat mereka sudah selesai menonton film. Kini tinggal mereka berdua, karena yang lain memang sengaja meninggalkan Debi dan Samuel untuk bersama.

Debi menghendikkan bahunya, jujur saja moodnya mulai tidak bagus saat dia tidak sengaja bertemu dengan Dino apalagi lelaki itu bersama Vania.

"Debi," panggilan dari seseorang tersebut membuat sang pemilik nama dan Samuel menoleh ke arah belakang mereka. Mereka melihat Dino yang berdiri sembari melambaikan tangannya.

Dino untuk DebiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang