⚠️ Again, it's just a fiction. ⚠️
Juga : di sini banyak bagian antara Jeongguk dan Jungkook. Tolong teliti membacanya ya jangan tertukar, happy reading💜
1.300+ words.
•••Terkadang, ia yang paling kuat adalah ia yang paling banyak menerima luka.
Pancarona ;Kth.
•••
"Aku belum pernah ke resto itu sih tapi temen-temenku banyak saranin ke sana. Ada pasta juga. Kamu suka pasta, kan?"
Sebenarnya, mendengar penawaran tersebut sanggup untuk membuat gadis itu meneguk ludah. Pasta memang salah satu menu yang dirinya gilai. Namun, melihat lokasi yang cukup mewah setelah jemarinya berlari di mesin pencarian—ia menggeleng pelan.
Jennie sedikit ragu menoleh pada Jeongguk yang sesekali menatapnya bersamaan dengan pemuda itu yang memegang kemudi, "Kalau ke emperan gitu ... mau nggak?"
"Loh udah mau malam ini, nanti kamu kedinginan kalau kelamaan di luar? Belum lagi polusinya?"
Di sana, Jennie menggelengkan kepala. Jemarinya meraih telapak Jeongguk yang menganggur, "Enggak, kok. Lagian, dulu aku sering ke sana—bersih juga tempatnya. Di sana ada banyak makanan. Ada pecel ayam, lele, nasi gore—"
Sayangnya, ucapan Jennie terputus.
Jeongguk sendiri menahan napas. Suara ponsel miliknya mengudara. "Sebentar, Jen." Lantas, pemuda itu kini mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Dan kala maniknya menangkap nama si penelepon, tanpa basa-basi ia menolak panggilan.
Lalisa.
Kontak gadis itu yang memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANCARONA
Fanfiction[ Completed ] Hanya sepenggal cerita tentang bagaimana si berandal Danuar memuja sahabatnya sendiri, sosok Jennie yang begitu berharga baginya. Cintanya. Gadisnya. Pancaronanya. Hingga semakin hari semakin bersinar bersama pemuda, yang bukan dirinya...