[14] Budak Cinta

1.7K 375 137
                                    

"Dalam candaku saja kau menolakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam candaku saja kau menolakku. Apalagi yang serius? Mungkin jarak ialah pelampiasanmu. Yang jelas saja, aku tidak mau."

Tertanda, Danuar.

•••

Hari kembali berjalan seperti biasa. Fatma hanya tinggal selama tiga hari dua malam hingga pagi di hari selasa itu, Taehyung mengantarnya ke Bandara. Memeluk Fatma dengan erat di sana.

Kala Fatma melangkah menjauh, mulai hilang dari pandangannya sebab telah tertelan oleh bilik-bilik kaca, tubuh pemuda itu berbalik. Sejak tadi—hanya Fatma yang menangis, mengusap pipinya sayang, menepuk pucuk kepalanya halus. Sedang dirinya hanya terkekeh, tertawa kecil disertai guyonan konyol tentang; udah biasa pisah, jangan nangis, cengeng, Amma. Nanti juga kalau udah waktunya Nuar balik lagi.

Danuar terbiasa bersikap tegas dan kuat di keadaan tertentu. Itu yang ayahnya tanam dalam dirinya.

Hingga, dering ponsel menghentikan langkahnya. Pemuda itu terpaku melihat nama si penelepon. Taehyung menghela napas, senyumnya terbit.

"Halo?"

"Nuar! Kamu udah di mana sekarang?"

Taehyung terdiam sebentar, menimang mengapa Jennie berbicara se-atraktif itu sekarang. "Mau pulang. Ibu baru aja take-off. Kenapa?"

"Ih, demi apa? Katanya ada delay dua jam!?"

"Gue becanda tadi. Lagi mau bolos matkul biar ada alesan aja."

"Loh, bandel! Kamu kok bohongin aku sih?"

Taehyung berdecak, memutar bola matanya malas, "Lagian kenapa, sih? Lo udah jalan kuliah, Jeongguk udah anter pula."

"Huh, kamu tau sesuatu nggak? Tiba-tiba dosenku absen, jadii aku niatnya mau nyusul ke bandara juga."

"Jangan aneh-aneh, lo. Lo ke kampus aja dianter orang lain tadi, mau ke bandara dianter orang lagi, iya? Suka banget repotin orang?"

Ada detik dimana Taehyung tak lagi mendengar suara Jennie. Hanya deru napas tipis yang mampu Taehyung tangkap hingga membuatnya menghembuskan napas pelan, "Apa? Kesindir lo?"

"Aku suka repotin kamu, ya? Kok, kayaknya kalimat kamu punya dendam kesumbat sama aku, sih?"

Lantas Taehyung mendengus, "Lo lagi di mana? Sama siapa?"

"Di taman univ. Sendirian. Tae, aku tuh nggak ada ya, minta tolong Jeongguk lagi buat anterin karena paham jadinya repotin dia. Aku niat naik taksi online, kok. Aku itu—"

Oke. Benar. Jennie tersinggung rupanya. Taehyung terkekeh.

"Vidcall. Cepet."

"Tae—hah—apaan, sih?"

PANCARONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang