27. 夏は過ぎ去って-Summer is Gone [Makishima Hikaru x You]

69 6 1
                                    

Kupikir musim panas hari itu tidak akan jauh berbeda dari biasanya. Panas dan tidak pernah terpikirkan pula olehku kalau musim panas berikutnya justru akan menjadi satu-satunya kenangan terindah yang pernah ku miliki.

Di tempat itu, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan seorang lelaki. Berperawakan tinggi, mengenakan kemeja dengan raut wajah yang sendu. Lelaki itu duduk di tepi pantai sambil menatap lurus ke depan.

Saat melihat lelaki itu duduk seorang diri aku memutuskan untuk mengambil jarak. Kupikir, "Tak baik ikut campur urusan orang lain."

Semenjak hari itu dan seterusnya, aku selalu melihat lelaki itu duduk di sana dengan pose yang sama. Tanpa sadar aku selalu memperhatikannya.

"Apa dia sedang menunggu seseorang?" pikirku.

Aku melihat daerah sekitar pantai. Namun, tak seorang pun yang berjalan mendekatinya.

Lagi, aku tak memperdulikannya.

Setahun berlalu, musim panas tahun ini pun lelaki itu masih berada di sana.

Sempat terlintas dalam benakku, "apa hanya di saat musim panas saja dia selalu berada di sana? Bagaimana dengan musim yang lainnya?"

Tempat tinggalku tak jauh dari pantai, sehingga setiap kali perjalanan pulang sehabis bekerja. Aku selalu menemukannya duduk di tepi pantai, memasang raut wajah sedih.

"Permisi—"

"Ah, maaf ... totalnya 350 Yen,"ucapku ramah. Kemudian aku menambahkan, "Terima kasih, selamat datang kembali."

Saat pintu kembali tertutup, aku menyadari satu hal. Lelaki yang baru saja pergi meninggalkan konbini itu sangat mirip dengan lelaki yang selalu dan duduk dengan pose yang sama di bibir pantai.

"Orang tadi ..."

"Kenalanmu?" sahut rekan kerjaku yang baru saja kembali dari menyusun rak-rak makanan.

Aku menimpali, "bukan. Hanya pelanggan biasa."

Musim panas tahun berikutnya ternyata masih tidak berubah sama sekali. Aku menjalani hari-hariku seperti biasanya, tidak ada yang spesial. Selama libur musim panas pun aku hanya menghabiskan waktu di rumah. Berleha-leha nyaris tak melakukan apapun. Rasanya energi ku tersedot habis oleh cuaca panas yang menyengat kulit dan udara lembab.

"Sekali-kali pergilah keluar rumah. Kamu tidak bosan menghabiskan libur musim panas hanya di rumah saja?" ucap orang tuaku yang baru saja kembali dari pemandian air panas.

"Diluar kan panas."

"Cari udara segar sedikit saja tidak masalah kan. Pergilah bersenang-senang bersama rekan kerjamu. Lagipula pantai tak jauh dari rumah kita."

Aku hanya mengangguk. Entahlah, selama musim panas aku tidak pernah berpikir sedikitpun untuk menginjakkan kaki keluar rumah.

Bagiku menghabiskan waktu liburan musim panas di rumah adalah yang terbaik.

Lagipula aku tidak punya pacar. Untuk apa keluar seorang diri. Rekan kerjaku juga pasti ada acara lain. Tidak mungkin aku tiba-tiba meminta mereka menemaniku yang jomblo ini untuk berjalan-jalan menikmati suasana musim panas. Mustahil. Tidak akan kulakukan.

Hari berikutnya, aku masih menghabiskan waktu di rumah duduk di depan kipas angin. Membiarkan rambutku tertiup oleh angin yang ditimbulkan dari mesin yang orang sebut dengan kipas angin tersebut. Saat aku tengah menatap langit-langit, sosok lelaki yang selalu kulihat di setiap tahunnya di pantai yang letaknya dekat rumahku tiba-tiba saja terlintas.

"Apa hari ini dia ada di sana juga?" batinku penasaran.

Aku mengganti pakaianku dan berjalan menuju pantai hanya menggunakan sandal dan celana pendek serta kaos oblong.

Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang