31. What' ya Do? [Kimura Ryohei x You] pt.1

22 4 2
                                    

Sejak pertemuan pertama kita hari itu. Aku sering sekali mengirim pesan teks padanya seperti, "apa yang sedang kamu lakukan?"

"Sedang apa?"

"Lagi apa??"

Meski hanya sekadar basa basi, dia tetap meladeni pesan teks yang kukirim. Lucu sekali, seseorang yang dulu sangat kukagumi, bahkan aku sendiri tak pernah menyangka dapat berkirim pesan seperti ini. Ajaib sekali, benar kata pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Karena kekagumanku padanya berada di level tak terhingga, aku pun terus meminta pada ayahku untuk mengirimku ke Jepang.

Saat itu ayah selalu bilang, "memangnya di sini tidak ada?"

"Tidak ada Ayah. Lagipula kalau ada pun, pasti tak sebagus di sana. Ayah sayang (y/n) 'kan??" Aku terus memohon hingga akhirnya Ayah luluh. Selama di Jepang, aku tinggal di sebuah bangunan kecil. Aku berusaha keras hingga suatu hari.

Hari yang kuimpikan datang, tiba-tiba aku mendapat sebuah kesempatan untuk bekerjasama dalam sebuah projek besar. Salah satu yang membuatku tak bisa berhenti tersenyum adalah karena ada dia, Kimura Ryohei. Benar, orang yang membuatku nekat ke negeri orang. Orangtuaku pun berkata demikian, bahwa aku sedikit gila nekat tinggal seorang diri di negeri orang hanya demi satu orang pria.

Dalam hati aku berkata, "inilah anak perempuanmu, kalau sudah bertekad dia tidak akan mundur sama sekali. Mottoku adalah kalau belum bisa di dapatkan aku tidak akan berhenti mengejarnya."

Sayangnya semua ini hanya sampai batas pada 'mengagumi seseorang' tidak kurang dan tidak lebih.

Jadi, ketika tiba-tiba dia menyatakan perasaannya padaku. Jujur, aku tidak tahu harus menjawab bagaimana. Aku memang nekat tapi soal cinta aku sedikit kurang mengerti.

"Sebentar, aku tidak salah dengar kan?"

"Kamu ini benar-benar ya.. setelah semua yang kulakukan padamu. Kamu masih tidak menyadarinya?" Dia melanjutkan, "haruskah aku setiap saat mengatakan aku menyukaimu? Lalu, pesan teks yang kau kirim padaku setiap beberapa jam dalam sehari itu apa??"

"Hanya iseng saja, karena sangat menyenangkan ngobrol denganmu."

Dia menghela nafas panjang dan kasar.

"Jujur saja, ketidakpekaan mu ini adalah masalah terbesar disini."

"Kenapa begitu??" tanyaku heran.

"Tidak terang-terangan saja kau tidak mengerti, secara terang-terangan pun kau masih tidak mengerti. Aku harus bagaimana agar kamu mengerti? Yang membuatku seperti ini tuh kamu loh, kamu ga mau tanggung jawab??" katanya.

"Aku menganggap Ryohei-san sebagai panutan, motivasi dalam mengejar mimpiku."

Dari raut wajahnya dia memang terlihat sangat lelah. Entahlah, lelah ketika menghadapiku atau lelah karena pekerjaan. Atau bahkan karena keduanya...

Kejadian singkat hari itu membuatku mematung. Kami yang tadinya terpisahkan oleh satu meja, mendadak tak memiliki jarak. Aku jelas dapat merasakan hembusan nafasnya. Sesutu terasa aneh pada bibirku, ada sedikit rasa manis tertinggal ketika dia melepaskan ciuman ini.

"Kamu milikku sekarang," terangnya. Lalu dia kembali mengatakan, "akan kuhadapi ketidakpekaanmu ini dengan lapang dada. Setidaknya kamu tidak lepas dari tanggung jawab karena sudah membuat orang lain jatuh cinta padamu."

Dia menarikku untuk mengikutinya keluar dari kafe. Untuk sesaat aku merasa isi kepalaku mendadak kosong. Tapi sejak hari itu, dia benar-benar memberikan perhatian ekstra padaku. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk tinggal bersama. Sudah seserius itu hubungan kami, tapi aku masih seperti anak kecil yang baru mengenal cinta.

Aku sungguh takjub dengannya yang selalu sabar menghadapiku. Namun pada akhirnya, aku sadar.

Perasaan ini pun perlahan tumbuh menjadi sebuah rasa suka yang teramat mendalam.

Oh, jadi ini yang dinamakan jatuh cinta? Rasanya dicintai dan mencintai itu seperti ini ya??

Kami duduk berdua, sambil menonton serial drama kesukaan kami. Lalu aku bergumam pelan, " aku menyukaimu, Ryohei-san."

Dia menoleh dengan mata membelalak tak percaya. "Kamu serius ngomong gitu?"

Tangannya menangkup wajahku lalu mencium bibirku sekilas. Namun rasanya seperti ada kupu-kupu sedang berterbangan di perutku.

"Syukurlah perasaan ini jadi tidak sia-sia," katanya sambil tersenyum.

🦋🦋END🦋🦋

Terima kasih yang sudah rikues.. aku harap kamu suka. Sekali lagi, saya rekomenin sambil denger lagunya iKON - #WYD

Maafkeun kalau tidak sesuai ekspektasi kamu. Harapanku kamu enjoy bacanya, kalau ada typo tolong kasih tau ya, sankyuuu.. update tengah malem karena ngehalunya lancar di jam segitu wkwkwk. Byebyeee

Next part ada Yoshikin nih, by rikues dari seseorang lagi. Bole lah ajakin temennya baca 'Kimi ni Hanashitai Koto'😆✌️

Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang