Musim panas sudah berakhir, maka hari liburku pun akan segera berakhir.
"Hahh- aku benci harus berangkat ke kampus!!"
Aku menenggelamkan wajahku dibawah bantal dan tertidur pulas.
Keesokan paginya, ketika aku membuka mata aku terkejut bukan main. Seorang pria tengah tertidur pulas di sampingku. Dia tak punya kelopak mata ataupun bulu mata tapi entah kenapa wajahnya yang sedang tertidur itu tampak sangat menyejukkan.
Aku pun memejamkan mataku untuk kembali tidur. Tapi, tiba-tiba saja pria yang tadinya tengah tertidur di sampingku itu mengatakan, "ohayou, mau ciuman paginya?" dengan nada suaranya yang terdengar sangat seksi.
"Hah!!!?"
"Ada apa? Kenapa terkejut begitu? Kita bukannya memang tinggal bareng?"
"Apa? Kamu ngigau ya? Mana mungkin-"
Aku melihat ke sekeliling ruangan. Tak ada yang aneh, pikirku.
"A-ano... Bisa minta tolong?"
"Hm?"
"Cubit pipiku sekeras mungkin... Tolong banget ini!"
Dia pun mengulurkan tangannya ke arahku. Dicubitnya pipiku sekuat mungkin sesuai permintaanku.
"Argh! Sakittt-!!"
"Kamu tidak apa-apa? Apa kamu lapar? Ingin ku buatkan sarapan?" raut wajahnya terlihat khawatir melihat reaksiku yang sangat bertolak belakang dengan yang ia bayangkan, mungkin.
"Kenapa aku bisa ada disini?"
Dia menyiapkan bahan untuk membuat omurice.
"Bagaimana... kamu ku jemput. Karena kamu bilang ada kuliah pagi jadi kamu ingin menginap dirumahku agar tidak telat sampai ke kampus."
"Kamu lupa? Aku masih ada buktinya loh.. Ingin lihat?"
Aku menggeleng kuat lalu meraih ponselku dan melihat nama kontak yang sangat aneh. "Kakki-kun?"
"Ah, itu nama panggilan sayangmu untukku. Kamu juga lupa itu? Kamu yakin baik-baik saja? Apa kamu sempat terbentur sesuatu?"
"Ti-tidak kok, aku yakin baik-baik saja. Tapi tunggu! Panggilan sayang?"
"Iya, kita kan berpacaran. Kemarin aku baru menyatakan perasaanku loh! Apa ingin dilakukan reka ulang agar kamu ingat?"
Dia berjalan menghampiriku. Lalu dia melakukan kabedon, menyudutkanku ke dinding dan membisikkan, "aku menyukaimu. Jadilah pacarku."
Oh, benar. Aku baru ingat. Kemarin dia baru menyatakan perasaannya padaku. Lalu... Apa karena aku terlalu terkejut dan merasa tidak percaya kalau mantan alumni kampusku yang sudah sangat terkenal ini menyatakan perasaannya padaku jadi otakku justru melupakan kejadian yang selama ini aku bayangkan itu begitu saja? Tidak dapat dipercaya aku melupakan kejadian yang begitu sakral dalam sepanjang hidupku.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLE
Fanfiction"Dengar, ada yang ingin ku katakan padamu..."