20. Summertime [Toshiki Masuda x You]

90 15 16
                                    

Musim panas di Jepang biasanya dimulai sejak bulan juni hingga agustus, dan biasanya diawali oleh tsuyu-ake atau hujan yang menandai musim panas. Setelah hujan tsuyu-ake itu barulah Jepang masuk ke musim panas. Kendati demikian, kalau kita pergi ke wisata alam, daun-daun hijau dan nyanyian ribut serangga "Semi" yakni sejenis kumbang pasti dapat dirasakan lebih lagi musim panas di Jepang.

Aku mengunjungi rumah salah satu kerabat dekatku. Rumahnya sangat tradisional khas Jepang kuno. Dengan lantai tatami, juga desain interior bagian dalamnya terkesan seperti rumah pada jaman Edo. Ku dengar ini adalah rumah neneknya, pantas saja semua terlihat kuno dan begitu tradisional.

Bunyi yang indah ketika angin bertiup itu, berasal dari benda yang disebut Furin. Benda yang dinikmati bunyinya ini dipasang di bawah atap rumah dan tempat tinggi lainnya.

Sejak dahulu orang Jepang percaya bahwa wabah penyakit datang bersama dengan angin yang kencang.

Musim panas di Jepang bersuhu dan berkelembaban tinggi sehingga wabah penyakit cenderung mudah menyebar. Oleh karena itu, furin dipasang di rumah-rumah saat musim panas. Meskipun dipercaya sebagai jimat pelindung dari wabah penyakit, kini furin juga dinikmati keindahan bunyinya. Furin juga dianggap membantu untuk melewati panasnya cuaca di musim panas karena bunyinya dianggap mirip dengan suara "suzumushi", serangga yang berbunyi di musim gugur. Siapa pun yang mendengar bunyinya akan merasa sejuk. Jadi bisa dikatakan bahwa furin merupakan tradisi yang lahir dari kecerdikan orang Jepang.

Kulihat dari kejauhan dia melambaikan tangannya. Dia mengenakan kemeja biru tua dengan corak kotak-kotak dan celana jins hitam.

"Massu!" Aku bersorak saat melihat sosoknya tengah berjalan ke arah ku. Di tangan kanannya dia membawa sekantong plastik yang isinya buah semangka.

"Panas sekali... rasanya aku ingin pingsan di perjalanan tadi," ujarnya. Dia menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya. Garis wajahnya yang tegas membuat dia tampan dalam kondisi apapun. Termasuk saat menyeka keringat.

"Kau mendapatkannya?"

"Tentu saja!" Dia berseru. Perkenalkan, namanya Toshiki Masuda. Teman masa kecilku sekaligus kekasihku. Sebenarnya aku agak malu mengatakannya, tapi apa boleh buat. Sejak kami pisah sekolah semasa SMA aku sudah hampir tak pernah lagi bertemu dengannya. Dia cukup populer dikalangan gadis dan aku dibuatnya minder.

Kami bertemu lagi setelah tak sengaja bertemu di dunia kerja. Dia yang kebetulan berprofesi sebagai pengisi suara, secara tak sengaja bertemu denganku di salah satu event. Aku berada disana sebagai salah satu staff yang ikut melancarkan jalannya acara.

"Kita bertemu lagi setelah sekian lama, rasanya seperti nostalgia. Dan lagi kau bertambah cantik," Pujinya.

"Kau bercanda kan. Aku tahu kau mengatakannya tidak dari lubuk hatimu."

"Aku serius."

Dia mendekapku dalam pelukannya. Tubuhku yang pendek dapat dengan jelas mendengar suara detak jantungnya. Dia melepaskan pelukannya padaku, lalu berkata, "Aku merindukanmu."

"Begitu juga dengan ku."

"Aku ingin jujur padamu," Raut wajahnya berubah serius. "Sejak kecil aku sudah menyukaimu bahkan hingga saat ini rasa suka ku tidak pernah berubah. Aku tidak bisa memikirkan hal lain lagi, tapi satu hal yang sangat ingin ku katakan. Aku harap kau mau mendengarkan apa yang akan ku katakan."

Aku terdiam. Diselubungi rasa gugup, detak jantungku berdegup tak beraturan.

"Berkencanlah denganku!! Aku ingin kau jadi pacarku."

🌻END🌻

Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang