Disneyland, Tokyo.
Kami sedang memakan es krim saat ponselnya berdering hampir lebih dari sepuluh kali.
Aku bertanya, "siapa?"
"Bukan apa-apa, kok. Setelah ini mau main apa?"
Aku tahu dia sedang mengalihkan pembicaraan agar aku tidak khawatir.
"Apa saja."
"Maaf, ya... Yang tadi itu telepon dari manajerku."
"Ada apa?" tanyaku. Aku tahu dia enggan mengatakannya, terlihat dari raut wajahnya yang berubah.
"Tiba-tiba saja ada jadwal dadakan..." melihat tak ada tanggapan dari ku dia buru-buru membujukku seperti orangtua yang sedang membujuk anaknya yang ngambek karena tidak dibelikan mainan yang dia inginkan.
"Padahal kita jarang bertemu. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa menahanmu kalau sudah menyangkut kerjaan. Kalau begitu sampai jumpa."
"Tunggu! Apakah kamu mau ikut denganku?"
Aku terkejut. Aku berbalik dan angin menerbangkan dedaunan membuat rambutku melambai-lambai menutupi sebagian wajahku. Dia berjalan menghampiriku, meraih tanganku.
"Aku juga ingin bisa selalu ada bersamamu. Makanya, mungkin ini kesempatan yang bagus. Kamu bisa melihat tempatku bekerja dan aku bisa mendapatkan banyak waktu untuk terus memperhatikanmu."
Dia mengatakannya seolah-olah takkan ada masalah yang timbul dari ide gilanya itu. Tapi... mungkin sesekali bersikap egois akan lebih baik. Untuk kali ini saja, aku ingin bisa menghabiskan waktu yang berharga ini bersama dengannya.
Aku pun mengangguk. Raut wajahnya berubah lagi, kali ini diwajahnya terpahat senyuman yang lebar penuh kesukacitaan. Ya, hanya kali ini saja. Aku ingin melihat senyumannya lebih sering lagi.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLE
Fanfiction"Dengar, ada yang ingin ku katakan padamu..."