40. Valentine Day [Takamoto Gaku x You] pt. 3

14 1 15
                                    

Duduk bersama di sofa sambil menonton serial drama kesukaan kami berdua. Sejak setahun yang lalu, kami memutuskan untuk tinggal bersama? Alasannya? Tentu saja, karena kami tidak ingin terpisah begitu jauh.

Dan hari ini, seharusnya jadi hari valentine dan anniversary kami yang berharga. Tapi sayangnya.. hujan mengguyur Tokyo dengan begitu derasnya.

Kami memutuskan untuk menonton lanjutan dorama yang semalam kami tonton. Saat tiba di adegan ciuman, seketika kami hening. Padahal sejak tadi kami bicara banyak hal.

Suasana macam apa ini? pikirku. Kulihat dia sangat fokus menontonnya. Ah, jadi hanya aku yang merasa aneh dan tidak nyaman dengan adegan itu?

Kenapa jantungku tidak bisa berhenti??

"Mau popcorn lagi?" tanyanya sambil menyodorkan sebungkus popcorn yang ada di tangannya padaku.

"B- boleh."

"Sayang, kamu ingat first kiss kita?"

Aku tersedak mendengar ucapannya yang tiba-tiba, kemudian dia pun beranjak dari duduknya mengambilkan segelas air untukku.

Apa-apaan pertanyaannya itu, membuatku jantungan saja.

"Sayang, tidak apa-apa?"

Aku mengangguk.

Oh Tuhan.. tolonglah, suasananya jadi semakin ambigu. Kenapa juga dia tiba-tiba menanyakan soal first kiss??

"Besok mau pergi keluar jalan-jalan tidak?" katanya mencoba mencairkan suasana.

"Kalau tidak hujan sih aku mau saja. Kemana?"

"Ada satu tempat yang dari dulu ingin kukunjungi bersamamu. Dan besok kemungkinan akan jadi hari spesial untuk kita berdua. Sebagai ganti merayakan valentine dan anniversary kita yang tidak jadi hari ini."

"Aku asalkan bersamamu tidak masalah walaupun hanya di rumah saja seperti sekarang," kataku.

Aku merangkul lengannya erat, lalu kusandarkan kepalaku di bahunya. Nyaman sekali sampai tanpa sadar aku tertidur.

🌼🌼🌼

Keesokan paginya..

"Ohayouu.. apa tidurmu nyenyak?"

"Sedang masak apa?"

"Hanya sandwich, untuk bekal kita. Bersiap-siaplah, dandan yang cantik untukku yaaa," katanya sambil tertawa kecil.

Kami berdua meninggalkan apartemen pukul setengah sembilan. Kulihat dia membawa begitu banyak barang. Bahkan membawa kamera?

Selama perjalanan kami banyak mengobrol, bernyanyi bersama.

"Sebenarnya kita akan kemana? Apa masih jauh?" tanyaku. Karena saat ini kami sudah sampai di rest area yang ketiga.

"Sebentar lagi..," katanya, lalu dia melanjutkan, "lihat di sana, kita sudah hampir sampai."

"Ayo turun. Hari ini aku ingin mengenalkan mu pada orang tuaku. Dan setelah itu aku juga ingin bertemu dengan kedua orang tuamu."

Dia membuka pintu mobil untukku. Hal-hal kecil seperti ini yang kusuka dari nya. Tapi tak banyak pria lain yang dapat melakukan hal yg sama sepertinya. Jarang dan sulit ditemukan. Aku benar-benar bersyukur dipertemukan dengannya.

Kami berjalan beriringan. Dia membuka pintu gerbang rumah yang di cat putih.

"Ibu.. aku pulang,"

Seperti yang dia katakan. Dia mengenalkan ku pada kedua orang tuanya. Sambutannya begitu hangat sampai tanpa sadar aku menitikkan air mata.

Saat sedang asik mengobrol, dia tiba-tiba membuka percakapan yang serius. Aku tidak tahu sejak kapan dia merencanakan semua ini. Dan sendirian? Beginikah rasanya ketika kamu tidak salah memilih orang untuk jadi pasanganmu? Sebenarnya dia ini terbuat dari apa?

"Sejak pertama kali melihatnya, Ibu juga sudah menyukainya. Jadi ibu sangat merestui hubungan kalian," kata ibunya sambil memegangi tanganku namun manik matanya menatap ke arahnya yang duduk di sebelahku.

"Tapi, ingat satu hal ya, jangan pernah sakiti perasaan seorang wanita. Ibu tidak pernah mengajarkanmu menyakiti perasaan wanita."

Kami tak lama berada di sana, sebelum matahari terbenam. Dia mengajakku kesuatu tempat. Katanya itu tempat yang memiliki banyak kenangan.

"Indah bukan? Dulu setiap kali ibu memarahiku, aku selalu pergi kesini," katanya, "sekarang pejamkan matamu," pintanya.

Aku memejamkan mataku.

"Bukalah matamu."

"Aku ingin menyematkan cincin ini di jarimu," ucapnya, "Satu-satunya hal yang bisa kujanjikan padamu saat ini adalah hatiku yang tulus. Akan kulakukan yang terbaik untuk mencintaimu dengan cara yang sama seperti hari ini seumur hidupku," lanjutnya.

Aku tidak tahu kapan dia menyiapkan ini semua. Tapi, melihat ketulusannya. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir. Sangking bahagia nya aku bahkan sampai tak bisa berkata apapun. Dia mendekapku erat lalu berbisik, "terima kasih sudah bertahan bersamaku, aku mencintaimu sekarang dan selamanya."

Dia melepaskan pelukannya, lalu menatapku perlahan wajahnya semakin dekat hingga tak menyisakan jarak di antara kami.

Ciuman yang lembut namun berlangsung cukup lama. Hampir saja aku kehabisan oksigen. Dia mengusap pipiku dengan senyumannya yang begitu manis.

"Aku juga mencintaimu, Takamoto Gaku. Dan aku mau menjalani kehidupan yang baru bersamamu seumur hidupku."

Tiba-tiba saja diujung sana terdengar suara petasan. Kembang api menghiasi langit malam, melengkapi kebahagiaan kami malam itu yang tidak akan pernah bisa kulupakan. Aku akan menjaga kenangan ini sampai aku mati.

"Benar juga, hampir lupa.. happy Valentine dan anniversary sayang," katanya.

-END-

Hehe.. semoga suka yaa, btw ini ga termasuk rikues.

Terima kasih yg masih setia baca2 cerita yang aku tulis.. bahagia selalu ya kaliannnn🥺❤️

Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang