Akan ku kembalikan meski berapa kali pun kau kehilangannya. Senyumanmu yang seperti cahaya pelangi di langit setelah hujan itu. Bahkan, meski pengorbanannya adalah dengan menggelapkan hati seseorang, biar aku yang mendapat keburukan itu.
"Jangan seperti ini... Ku mohon."
Tangannya mencegahku untuk pergi lebih jauh. Tatapan mata yang sendu dan meneduhkan itu membuatku tak bisa berbuat apapun.
"Tapi, hubungan kita sudah berakhir. Tidak ada yang perlu di pertahankan lagi," kataku.
Sebenarnya aku ingin bisa berbuat baik kepada siapa pun.
Tetapi, aku harus membuang prinsip yang murahan seperti itu di sini, saat ini juga.Entah, harus berapa banyak usaha yang kuperlukan untuk dapat menghapus perasaan takut yang mengincarmu di kejauhan sana?
"Tak ada yang bisa diperbuat meski terluka berapa kali." Kau yang menunduk meneteskan air mata, mengalir dalam sesaat.
Satu tetes saja sudah cukup menjadi alasanmu untuk menyalahkanku. Menenggelamkanku dan juga merebut akal sehatku.Aku putus asa hingga tenggelam dalam suara klakson dan sirine. Suara disekitarku seakan meredam. Aku terus berlari padamu, mencoba meraihmu.
Jangan berhenti. Teruslah melangkah lebih jauh, meski pun dunia ini menyalahkanmu.
Dan berkata bahwa itu adalah cinta yang sangat egois. Tanpa berpaling aku akan bergegas ke tempatmu dengan segenap tenaga. Bahkan, kalau perlu aku akan menghiraukan SOS yang kudengar di sepanjang jalan, hanya untukmu.Selamat tinggal, hari kemarin.
Maafkan aku.
Meski menyedihkan, aku harus pergi. Aku bukanlah seseorang yang bisa kau harapkan. Sungguh, aku hanya ingin memiliki kekuatan untuk dapat melindungimu, lebih dari apa pun dengan kedua tangan ini.
Aku akan melangkah tanpa ragu, menuju langit bagi kita berdua.
Kini, dengan tanganku yang masih gemetaran di dalam saku ini, aku akan membawamu.Aku tak tahu dengan masa depan, karenanya aku takkan berhenti memandangmu.
Ekspresi wajah yang misterius dan sifatmu yang penuh makna itu.Meskipun saat kata-kata "I love you" itu diterbangkan oleh angin. Aku takkan melepaskan tanganku yang gemetaran itu dan terus menggenggammu.
Menuju ke ujung pelangi yang membentang di langit biru."Sampai jumpa. Aku tidak akan mengucapkan 'selamat tinggal', karena aku percaya. Tuhan pasti akan kembali mempertemukan kita."
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Ni Hanashitai Koto || DRABBLE
Fanfiction"Dengar, ada yang ingin ku katakan padamu..."