Seorang laki-laki baru saja turun dari motor kesayangannya. Membuka helmnya, kemudian menampar para kaum hawa dengan pesona yang dimilikinya.
Berjalan santai dengan satu tangan masuk ke saku kanannya, dan membiarkan para siswi-siswi penggemar cogan mengikutinya.
"Kak! Boleh minta nomer hp nya gak?"tanya seorang yang ia yakini adalah adik kelasnya.
"Gue sibuk,"
Siswi itu cemberut namun sedetik kemudian tersenyum senang karena kakak kelasnya itu menjawabnya walau jawabannya tidak menggembirakan.
"Anjir, kak Fajar ganteng banget!"
"Heran deh gue ya, ada orang seganteng dia."
"Eh, biasanya kak Fajar sama temen-temennya kan? Kok sekarang enggak?"
"Nyariin Kak Glen lo ya?"
"Sumpah mereka berempat itu pada cakep-cakep abis!"
Lelaki itu tersenyum miring.
Kharisma Fajar Nugraha. Siswa tampan yang digemari satu sekolahan. Siapa yang tidak mengenalnya? Lelaki tampan yang satu ini memiliki pesona yang luar biasa. Mampu memikat siapapun yang melihatnya. Belum lagi karena sifatnya yang cuek membuat para siswi di SMA Gemilang semakin tertarik padanya.
Fajar tersenyum senang dalam hati. Siapa sih yang tidak akan senang dipuji terang-terangan seperti itu?
Kaki Fajar memasuki kelasnya—XII IPS 4. Teman-temannya yang sudah datang ke sekolah lebih dahulu langsung menyapanya begitu ia memperlihatkan diri.
"Aisss, bos gue udah dateng nih!"seru Ciko sambil menaik-turunkan kedua alisnya.
Fajar mengangguk sekali. Ia menghampiri Glen yang adalah teman duduknya.
"Woy, hari ini ada pr gak sih?"tanya Bino.
"Nggak ada."jawab Fajar santai.
"Masa sih? Bukannya kemaren Bu Dayu kasih kita tugas?" Bu Dayu itu guru Bahasa Indonesia di kelas mereka.
Ciko menggeplak kepala Bino pelan. "Itu tugas buat minggu depan anjir!"
"Nggak ada pr, ah!"kesal Ciko.
"Awas ya kalo ada dan lo pada udah bikin, gue unfriend lo semua."ancam Bino dengan menunjuk satu persatu temannya.
"Emang kita temenan?"sinis Glen.
Bino menatap Glen tak percaya. "Glen, tega lo ya!"tunjuk Bino pada Glen dramatis.
"Kapok lo udah di-unfriend duluan sama si Glen."kata Ciko sembari tertawa.
Seperti yang kalian tau, Glen itu anaknya memang jarang ngomong. Namun sekalinya mengeluarkan suara bisa langsung yang nyelekit.
Seorang teman kelas mereka tiba-tiba menghampiri mereka berempat. Dilihat dari ekspresinya sih, sepertinya siswi itu sedang kesal.
"Fajar, Glen, Ciko, Bino! Mana?! Katanya mau bayar uang kas!"tagih Sita–teman sekelas mereka yang tidak lain adalah sang Bendahara dikelas mereka.
"Iyaa, nanti gue bayar. Bayarnya ke Adit aja ye?"tawar Ciko. Dan Adit adalah Bendahara ke-2 di kelas mereka.
"Nggak! Entar lo ancem dia,"tolak Sita keras.
"Sit, gue lagi nggak bawa uang nih. Besok deh ya? Janji gue,"kata Bino sambil membentuk lambang peace.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...