Hari sudah kembali menjadi Senin. Yang artinya Agatha dan Fajar sudah harus kembali bersekolah.
Pagi ini Agatha berangkat menggunakan mobil pemberian papanya. Agatha tidak makan sarapan di rumah. Ia pergi pagi-pagi sekali karena ingin memesan kopi di sebuah cafe.
Agatha tidak tau apakah saat ini Fajar sudah bangun atau belum.
Tadi saat terakhir Agatha melihat Fajar laki-laki itu masih tertidur pulas di sofanya.
Sembari menyetir, Agatha mengambil ponselnya yang tergeletak di kursi penumpang di samping.
Agatha mencari kontak Fajar dan menekan tombol panggilan.
Sebagai istri yang baik, Agatha akan membangunkan suaminya yang mempunyai pacar dibelakangnya.
Agatha menghidupkan loudspeaker agar tidak perlu menempelkan ponselnya ke telinganya.
Setelah beberapa menit akhirnya panggilan terhubung.
"Halo,"
"..."
"Halo?"ulang Agatha.
"Apaa," Terdengar suara Fajar agak kesal.
"Udah jam setengah 7."ujar Agatha simpel.
"Mmm..."
"Bangun,"
"Udah. Lo dimana ini?" Fajar terdengar menguap.
"Di jalan. Mau beli kopi."
"Oke. Gue matiin ya,"
"Kalo lo ga bangun gue gamau tanggung jawab,"kata Agatha.
"Bawel."
Setelah itu Fajar mengakhiri panggilan tersebut.
Agatha menggelengkan kepalanya sambil meletakkan kembali ponselnya di sebelah.
Agatha kembali fokus pada jalanan.
***
"Atas nama Agatha!" Saat kasir memanggil namanya, Agatha langsung berdiri dari duduknya.
Agatha berjalan mengarah tempat kasir. "Iya, saya."
Kasir itu memberikan minuman dan roti pesanan Agatha padanya.
"Selamat menikmati,"ujar kasir itu ramah.
Agatha balas tersenyum dan mengangguk. "Iya, makasih."
Agatha berjalan keluar menuju mobilnya. Perut gadis itu sudah berbunyi sejak tadi menuntut diisi.
Setelah menutup pintu mobilnya, Agatha langsung menusuk minumannya dengan sedotan yang diberikan.
Tak lupa ia membuka bungkusan roti yang dibelinya sebagai sarapan.
Agatha memejamkan matanya menikmati kelezatan menu sarapannya pagi ini. "Enak banget."gumamnya.
Setelah beberapa suap, Agatha kemudian menyalakan mobilnya dan melaju mengarah ke sekolah.
***
Selesai memarkirkan mobilnya, Agatha langsung berjalan menuju kelasnya. Rotinya sudah habis. Tapi kopinya masih tersisa sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...