holaa!
***
Agatha memasukkan kotak bekal berisi nasi goreng dan telur gulung buatan mamanya ke dalam tas ranselnya.
"Kamu hari ini pelajaran olahraga kan, Tha?"tanya Agita Anandita–mama Agatha yang baginya merupakan mama yang sangat baik dan terperhatian sedunia.
Agatha mengangguk. "Iya ma. Susu aku mana ma?" Agita mengambilkan susu putih kesukaan putrinya.
Agatha megambil gelas susunya. "Makasih ma,"
"Oh iya, papa udah berangkat kerja ma?"tanya Agatha karena semenjak baru bangun ia tidak melihat papanya.
"Belum. Papa kamu lagi jogging,"jawab Agita.
Agatha terkekeh. "Tumben-tumbenan papa,"gumamnya.
Sambil menunggu Agatha menghabiskan sarapannya, Agita terus mengajak ngobrol putri semata wayangnya itu.
"Sayangku! Aku pulaaang!"teriak papa Agatha dari arah pintu depan.
Agatha dan Agita otomatis menoleh. "Baru aja abis diomongin,"kata Agatha pelan.
Terlihat papa Agatha-Tony Brimantya tengah berjalan dengan wajah gembira menghampiri putri dan istrinya.
Tony Brimantya. Seorang pengusaha terkenal sekaligus sosok ayah terhebat bagi Agatha. Walau Tony jarang berada di rumah untuk mereka, Agatha tetap menyayanginya karena tak pernah sekalipun Tony tidak mencemaskan dirinya dan sang mama.
"Papa bawain kamu milkshake nih,"kata Tony sambil menyodorkan sebotol chocolate milkshake pada putrinya.
Agatha menatap boto itu berbinar. "Waaah! Papa trimakasiii!!"
"Tau aja aku lagi pengen,"lanjut Agatha.
"Jangan lupa belajar yang bener loh, udah dibeliin milkshake gitu."tambah Tony.
"Iya papaaa,"
Setelah sedikit berbincang dengan kedua orangtuanya, Agatha akhirnya pamit berangkat.
"Beneran nih, papa nggak mau nganter aku?"tanya Agatha dramatis.
"Bener. Papa sama mama ada urusan nih, bentar lagi. Kamu sama Pak Agus aja ya?" Pak Agus adalah supir pribadi di rumah mereka.
"Iyaaa deh. Yaudah aku berangkat sekolah dulu ya? Bye!" Agatha melambaikan tangan kepada Agita dan Tony.
"Ngeliat dia kayak gitu, aku jadi gak tega pa, kalo mau kasi tau dia rencana kita."kata Agita.
"Sama."
***
"Sumpah sih ya, kak Fajar ganteng banget!"pekik Gia histeris.
Agatha yang sedang sibuk meletakkan barang-barangnya di loker menutup telinga.
"Bisa gak si, gak usah seheboh itu."kesal Agatha.
"No! Gak bisaa! Kek, ini tuh, literally kak Fajar!"heboh Gia.
Agatha memutar bola matanya sambil geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...