29. "Pacaran"

961 48 19
                                    

Fajar menatap Amanda yang masih merajuk didepannya.

Mereka berdua sedang ada di belakang sekolah saat ini. Fajar yang meminta gadis itu datang.

"Kamu masih marah?"tanya Fajar lembut.

Amanda masih diam.

"Hey?"

"Ya masih lah!"sentak Amanda kasar.

Fajar langsung diam. Membiarkan Amanda yang ia tau akan meledak beberapa saat lagi.

"Kamu kenapa sih, malah belain dia? Yang pacar kamu itu aku! Jadi harusnya kamu belain aku gimanapun keadaannya."tuntut Amanda.

Fajar menghela napas panjang. "Aku udah bilang, aku belain dia karena dia yang korban. Kamu yang salah kemarin, Manda."

"Lagian juga, kamu ngapain sih kayak gitu kemaren?"

"Itu bukan Amanda yang aku kenal. Amanda ga pernah seenaknya kayak gitu. Amanda selalu jadi cewek manis yang baik, bukan kayak kemaren."tutur Fajar.

Amanda menoleh sewot.

"Emang salahnya Agatha ke kamu apa? Sampe kamu gituin dia kemarin?"tanya Fajar menuntut penjelasan.

Amanda tambah sewot. "Tuh kan, kamu belain dia lagi."

"Aku gak belain dia, aku cuma na-"

"Kamu suka ya sama dia?" Pertanyaan yang lebih ke pernyataan yang dilontarkan Amanda langsung membuat Fajar diam.

Raut mukanya berubah dingin.

"Iya kan?! Jangan-jangan kamu emang beneran suka sama cewek sialan itu!"tuduh Amanda semakin menjadi.

"Jangan asal ngomong."tegur Fajar ketika Amanda menyebut Agatha sebagai cewek sialan.

"Kenapa? Karena emang bener gitu kan? Makanya kamu marah sekarang?"sindir Amanda.

Fajar hanya diam. Entah malas menanggapi Amanda, atau memang apa yang dikatakan Amanda benar.

Amanda menatap Fajar tambah sengit. "Kenapa diem aja?"

"Bener kan, kamu suka sama dia? KAMU PUNYA PERASAAN UNTUK CEWEK LAIN!" Amanda semakin hilang kendali.

"Jangan suka asal narik kesimpulan kaya gitu Manda,"peringat Fajar.

"Aku ga nyangka ya, ternyata kamu kaya gini kak."ujar Amanda.

Fajar mencoba meraih tangan Amanda namun gadis itu dengan cepat menepisnya.

"Amanda, stop."pinta Fajar.

"Aku mau putus."kata Amanda.

Fajar tertegun. Ia menatap Amanda tidak percaya.

"Man-"

"Sampe kamu bisa buktiin kalo kamu emang ga punya perasaan sama Agatha itu, baru kamu boleh deketin aku lagi."ujar Amanda. Kedua matanya berair.

"Sementara itu, aku gak mau berhubungan dulu sama kamu. It's better, kita putus."tekan Amanda.

"Aku kecewa kak, sama kamu."ujar Amanda sebelum akhirnya pergi meninggalkan Fajar.

Fajar menatap kosong ke depan.

Sekarang dia harus apa? Fajar tentu belum siap melepaskan Amanda.

"BANGSAT!"

***

Agatha menekuk kedua alisnya ketika menemukan satu soal matematika yang rumitnya minta ampun. Ia mengetuk-ngetuk pelipisnya dengan pensil mekanik berwarna putih miliknya.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang