part kali ini bakal sedikit lebih beda dari biasanya 🤪
***
Agatha dengan kesusahan mencari ponselnya untuk mematikan suara bising bernama alarm itu. Ribut dan benar-benar mengganggu. Matanya terbuka sedikit untuk melihat layar ponselnya.
Pukul 5.01 pagi.
Agatha mendudukkan diri dengan mata masih terpejam. Gadis itu masih mengantuk. Alarm itu sesungguhnya sangat menganggu.
Perlahan akhirnya kedua matanya terbuka.
Pemandangan pertama yang Agatha lihat adalah Fajar yang tertidur di sofa dengan melipat kedua tangannya di atas dada.
Mengingat bagaimana Fajar berinteraksi dengan Amanda kemarin tiba-tiba saja membuat Agatha menghela napas.
Setelah seluruh nyawanya terkumpul, Agatha berjalan ke kamar mandi dan mulai bersiap-siap.
***
Agatha selesai bersiap-siap pukul 6 tepat. Dan sekarang gadis itu sudah berada di dapur menyiapkan sarapan.
Agatha tidak tau apa Fajar sudah bangun atau belum. Agak tidak peduli sih, karena kemarin laki-laki itu dengan kurang ajarnya tidak membangunkannya.
Gadis itu sibuk membuat sandwich untuk sarapan. Dari kemarin malam Agatha sudah membayangkan memakan sandwich sebagai sarapannya.
"Agatha,"panggil Fajar dari arah tangga.
Agatha menoleh dengan sedikit terkejut. "Kenapa?"
"Baju putih gue mana?"tanya Fajar. Dilihat dari muka laki-laki itu sih, dia baru saja bangun.
Agatha mengedikkan bahunya. "Mana gue tau, kan baju lo,"
"Lo gaada liat beneran?"tanya Fajar sekali lagi.
"Beneran,"
"Oke." Fajar lalu kembali ke kamar entah ingin melakukan apa.
Agatha geleng-geleng kepala setelah Fajar kembali ke kamar. Ada saja tingkah laki-laki itu tiap paginya.
"Bisa-bisanya baju sendiri ga diinget,"
***
Fajar mengernyit kebingungan melihat Agatha menyiapkan dua piring di atas meja makan. Tumben sekali.
Fajar berjalan mendekat. Ingin melihat apakah benar dua piring atau hanya dia yang halu.
"Ini apaan?"tanya Fajar sambil menunjuk sebuah piring.
Agatha menoleh, "Piring."jawabnya.
Tidak salah, tidak salah sama sekali.
Fajar menghela napas pelan. "Iya tau, tapi kenapa ada dua?"perjelas Fajar.
Agatha terdiam sebentar. Agatha memang berniat untuk membuat dua piring sarapan untuk pagi ini. Karena gadis itu merasa sedikit bersalah tidak pernah membuatkan sarapan untuk Fajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...