14. Amanda siapa sih?

1.1K 58 3
                                    

this chapter contains Agatha's curiousity.

***

"Tha, tolong ambilin susu."pinta Fajar pada Agatha.

Gadis yang memang berdiri di dejat tempat susu langsung mengambilkan untuk Fajar. Fajar saat ini tengah membuat sereal untuk sarapan.

Untuk dirinya sendiri.

Ya itu karena Agatha sendiri yang menolak dibuatkan.

Fajar melirik layar ponsel Agatha. Pasalnya gadis itu terlihat sangat serius membaca sesuatu di sana.

"Baca apa?" Fajar yang sudah sangat intin tau memutuskan untuk menanyakannya saja.

Agatha mendongak. Dengan cepat gadis itu menutupi layar ponselnya.

"Kepo."kata Agatha.

"Dih, nanya doang kali."jawab Fajar.

"Emang kenapa pengen tau?"tanya Agatha heran.

"Nanya doang. Bukannya pengen tau,"elak Fajar.

Agatha mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue berangkat duluan ya," Agatha berdiri dari duduknya dan beranjak keluar.

"Nggak sarapan lo?"tanya Fajar dengan berteriak.

"Gak."jawab Agatha simpel.

***

Seperti biasa Agatha berjalan menyusuri koridor sekolahnya dengan headset yang tersumpal di kedua telinga.

Sekolah belum terlalu ramai. Karena masih ada setengah jam lagi sebelum jam masuk.

"Patah hati banget gue, kak Fajar beneran pacaran sama Amanda. Huhuhuuuu,"

"Iya sama, huhu. Tapi di satu sisi gue setuju sih, kalo Amanda jadi cewenya kak Fajar."

"Iyakan? Mereka tuh, kayak cocok banget buat jadi couple!"

"Tau darimana deh kalian kalo mereka pacaran?"

"Lo gak liat beritanya di ig lambe Gemilang?"

"Enggak."

"Ish, liat gih buru! Rame banget tau, di sana!"

Walau dengan kedua telinga yang tersumpal, Agatha masih dapat mendengar pembicaraan disekitarnya dengan jelas.

Gadis itu menghela napas. Dari kemarin pembahasannya selalu itu.

Fajar dan Amanda.

Agatha bahkan belum mengetahui siapa Amanda itu. Tidak pernah melihat wajahnya, apalagi tau sesuatu tentangnya.

"Ga peduli gue,"gumam Agatha pelan. Menyahuti suara-suara dari dalam kepalanya sendiri.

Agatha mempercepat langkahnya menuju kelas. Hari ini ia dapat giliran piket.

"Pagi, Agatha!"sapa Lea-teman sekelas Agatha yang mendapat giliran piket hari ini juga.

Agatha mengangkat kedua alisnya. "Pagi,"

"Tha, lo ngepel ya? Gapapa kan?" Agatha menoleh.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang