34. Alerginya kambuh

932 47 7
                                    

first of all, hari ini adalah hari ulangtahun-ku 😸💓

second of all, aku update karena hari ini adalah hari baik buat aku jadi aku juga mau berbaik hati ngasih kalian update :)

enjoy this part!
(komen "happy bday" di akhir yaaa hihi)

***

Agatha menyipitkan matanya ketika sinar matahari masuk melalui celah tirai di jendela kamar.

Tangan Agatha bergerak mencari ponselnya yang berada di atas meja kecil sebelah kasur.

7.15

Agatha menaruh ponselnya asal lalu menutup mata kembali. Hari ini adalah hari Sabtu. Itulah mengapa Agatha tidak panik saat mengetahui ia bangun jam segini.

Agatha baru mendudukkan diri setelah dua menit menutup matanya. Tubuhnya terasa enggan untuk bangun jika sudah hari libur begini.

Agatha beranjak menuju kamar mandi untuk membasuh wajah. Setelah selesai, Agatha berjalan ke lantai bawah. Berniat membuat sarapan.

Gadis itu menginginkan sereal pagi ini. 

Agatha terdiam sejenak–memperhatikan Fajar yang masih terlelap.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam dapur Agatha mendecih pelan menatap selimut merah muda yang membalut tubuh Fajar.

***

Fajar menggeliat di atas sofa meregangkan tubuhnya yang cukup kaku. Tidur di sofa ini ternyata tidak terlalu buruk. Karena kualitasnya yang bagus membuat Fajar jadi nyaman selama 7 jam terakhir.

Saat ingin duduk, Fajar terdiam ketika merasakan ada sesuatu menyelimuti dirinya. Dahinya mengerut sekilas.

Fajar kebingungan mendapati dirinya dibungkus sebuah selimut berwarna pink dengan bahan super nyaman dan lembut.

"Perasaan gue ngga ada ambil selimut kemaren,"gumam Fajar bertanya-tanya.

Lagipula ia tidak pernah melihat selimut itu di rumah mereka sebelumnya.

"Ga mungkin... Agatha kan?"gumam Fajar lagi.

Ah, tentu saja tidak mungkin.

Kemarin ia dimarahi habis-habisan oleh istrinya yang ganas itu. Masa mungkin Agatha turun membawakan selimut untuk dirinya?

Fajar menggeleng pelan lalu menyibak selimutnya dan memutuskan bangkit. Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8, Fajar bergegas ke kamar mandi yang ada di sebelah kamar tamu.

Fajar terkesiap ketika sosok Agatha keluar dari ruang laundry yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandi.

Agatha hanya menatapnya datar sebentar. Lalu berjalan melewati Fajar dengan tangan membawa keranjang penuh cucian.

Fajar masih menatap Agatha hingga gadis itu ke halaman depan. "Ngapain dia jemurnya di depan?"gumamnya bingung.

Setelah mengedikkan bahu, Fajar akhirnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan mukanya.

Selesai dengan urusan kamar mandi, Fajar berjalan ke dapur untuk meminum susu. Perutnya sebenarnya sudah keroncongan sejak baru bangun tadi.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang