this chapter agak agak berbeda dr yg sebelumnya yes jadi be prepared🤪
***
Setelah Fajar memarkirkan kembali mobilnya di garasi, kedua pasutri muda itu dengan segera memasuki rumah. Mereka benar-benar lelah dan hanya ingin tidur.
Fajar mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Ia menghela napas. "Cape banget anjirrr,"gumamnya pelan.
Sedangkan Agatha langsung berjalan ke lantai atas. Di pikiran gadis itu saat ini hanyalah ganti baju dan tidur.
Fajar yang awalnya meregangkan tubuhnya terdiam dan tersadar akan sesuatu. Laki-laki itu lalu segera menyusul Agatha.
"Tha!"panggilnya sambil membuka pintu kamar.
Agatha menoleh terkesiap. "Anjir!"
"Bisa nggak usah kayak gitu gak?"tanya Agatha kesal.
Fajar berdeham. "Lo mau ngapain kesini? Gue mau ganti baju dulu."tanya Agatha.
Fajar terlihat ragu dan salah tingkah. Padahal Agatha tidak melakukan apa-apa loh. Kenapa ya orang itu?
"Apaan?"tanya Agatha ketika Fajar tidak juga mengeluarkan suara.
Karena Fajar hanya berdiri di pintu sambil memainkan gagangnya, Agatha menghela napas kesal lalu berniat langsung masuk ke kamar mandi saja.
"Tha, gue tidur di kasur ya malem ini?"
Deg.
Agatha langsung menghentikan langkahnya.
Setelah mengatakan itu, badan Fajar langsung tegang dan terasa kaku. Entahlah, hanya saja rasanya canggung jika bertanya seperti itu.
Dan, apalagi jika permintaan Fajar direalisasikan.
Maka mereka akan tidur... SATU KASUR.
Agatha menoleh kearah Fajar. "Maksud lo, tidur di kasur bareng gue?"tanya Agatha.
"Well, yeah. Technically."jawab Fajar. Ia menggaruk tengkuknya.
"Gak. Gue gak mau."balas Agatha cepat.
Ekspresi Fajar berubah memelas. "Please Tha, gue pengen banget sekaliii aja tidur di kasur."
"Lagian kan itu kasur buat berdua juga sebenarnya,"imbuh Fajar.
"Ya gue nya yang gak mau."kata Agatha pedas.
"Plis, badan gue sakit banget sumpah. Dari tadi pagi udah sakit. Ditambah capek banget tadi. Sumpah, ga bohong sakit banget pinggang gue."ujar Fajar sambil memegangi pinggangnya yang memang terasa encok.
"Ya ya ya? Sekali ini aja, janji. Besok ga lagi. Buat malem ini aja. Plis, gue udah ga tahan mau tidur."melas Fajar.
"Lo liat itu kasur gaakan cukup buat kita berdua." Agatha menunjuk kasur mereka.
Sebenarnya sih, cukup-cukup saja. Asal mereka berpelukan. Berdekatan. Bergelut dalam pelukan di atas kasur tersebut. Kalau berjauhan sih, kayaknya gak akan muat ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...