32. 18+

2.1K 48 7
                                    

WARNING!!

beberapa kata mengandung unsur 18+
(walau penulisnya masih 15 tahun)

happy reading! anw thank you for 9k readers! <8 💋

***

Fajar mulai memasukkan mobil Agatha setelah gadis itu membukakan gerbangnya. Pintu depan rumah itu masih tertutup. Mungkin kedua orang tua Agatha baru akan keluar setelah mendengar suara mobilnya.

Benar saja. Terlihat Agita membuka pintu utama rumah dan langsung menyambut mereka dengan senyum merekah.

"HEYYY ANAK-ANAKKU!"sapa Agita riang.

Dibelakangnya, muncul Tony yang juga terlihat gembira dengan kehadiran Agatha dan Fajar.

Setelah menutup gerbang kembali Agatha tersenyum lebar dan berlari kearah kedua orangtuanya. "Kangeeeen,"ujar gadis itu saat memeluk kedua orangtuanya.

Fajar yang baru saja keluar dari mobil berjalan mendekat. Ia tersenyum melihat interaksi hangat itu.

"Malam pa, ma,"sapa Fajar sopan dengan tersenyum dan mengangguk dua kali.

"Malam, Fajar."balas Tony.

"Malam menantu. Ayo-ayo langsung masuk aja, mama udah masakin banyak banget buat kalian. Ayo,"ajak Agita.

Agatha berjalan lebih dahulu setelah kedua orangtuanya baru diikuti Fajar dibelakang gadis itu.

Dari ekspresi wajah gadis itu, Fajar tau bahwa ia sudah sangat rindu dengan rumah itu. Rumah tempat Agatha tumbuh dan besar.

"Kalian mau nginep?"tanya Agita dari dapur.

Agatha menoleh, bersamaan dengan Fajar. "Kayanya engga ma,"

"Loh, kok gitu?"

"Kan besok masih sekolah. Agatha juga ada ulangan besok."jawab Agatha seraya berjalan ke dapur berniat membantu sang mama.

"Oh, gitu."gumam Agita.

Sementara Agatha sudah ke dapur, Fajar mendekati Tony yang tengah duduk santai di sofa ruang tengah. Menonton berita malam layaknya para suami di malam hari.

"Aduh, beritanya makin kesini makin aneh-aneh semua. Kalo ngga kenaikan bahan dapur, pasti begal. Hadeh,"keluh Tony mengundang tawa Fajar.

"Makanya Fajar ga suka nonton berita, pa."ungkap Fajar.

"Mending main PS,"lanjutnya dengan terkekeh.

"Disini juga ada PS, loh. Mau main nanti?"tawar Tony.

Fajar terlihat sedikit terkejut. Jadi di rumah Agatha ini ada PlayStation juga? Lalu, Tony bermain dengan siapa? Masa sendiri?

"Ada, pa?"tanya Fajar. Tony menjawabnya dengan menunjuk sebuah benda tebal berbentuk persegi panjang di dalam bufet TV.

"Oalah,"gumam Fajar.

"Dulu papa sering main sama Agatha. Dia itu walau cewe sukanya main ginian, Jar, asal kamu tau aja."beritahu Tony kemudian pria paruh baya itu terkekeh.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang