30. Berantem

964 47 13
                                    

hii all! udah nungguin kelanjutannya ya???

hehe here we go, happy reading pasmudians💓💋

***

Niat Agatha untuk menghampiri Juan kandas ketika Pak Saka memerintahkan Fajar, Juan, dan dirinya untuk ke ruang BK.

Sial.

Menyusahkan sekali.

Terpaksa Agatha harus ikut kedua laki-laki itu ke ruangan BK. Sungguh, kalau boleh Agatha ingin sekali mencakar wajah kedua lelaki tampan itu karena sudah membuat dirinya terlibat.

"KALIAN ITU GAK TAU MALU YA?!"bentak Pak Saka disamping Bu Via-guru BK di sekolah mereka.

"Kamu!" Pak Saka menunjuk Juan.

"Murid baru kok kelakuannya udah begini? Yang kamu lakukan harusnya beradaptasi dan belajar yang rajin disini! Bukannya malah berantem sama senior!"bentak Pak Saka pada Juan.

Kuping Agatha sakit, jujur saja.

"DAN KAMU!" Kini Pak Saka beralih menunjuk Fajar.

Guru laki-laki itu terlihat jauh lebih marah dibanding tadi.

"Gak ada bosan-bosannya bikin perkara!"bentak Pak Saka.

Fajar hanya menatapnya malas.

"Kamu apa nggak malu sama adik kelas kamu, hah?!"

Fajar mengusap telinganya tanpa ragu didepan Pak Saka.

"Bisa kecilin dikit nggak, pak? Kuping saya sakit nih, dengernya."ungkap Fajar tanpa merasa bersalah.

Juan menoleh.

Agatha yang berdiri dibelakang Fajar mendorong bahu Fajar pelan bermaksud mengingatkannya. Kalau yang sedang dia ajak bicara itu bukan manusia biasa.

Ini Pak Saka.

Fajar menoleh pada Agatha dengan sedikit sewot.

"APA KAMU BILANG?! BERANI KAMU MEMERINTAH SAYA?!" Kan, Pak Saka jadi bentak-bentak lagi.

"Udah, pak. Bapak sekarang kembali mengajar saja. Biar saya yang ngurus mereka."kata Bu Via menengahi.

Pak Saka menatap Bu Via. "Silahkan, pak. Biar saya saja."kata Bu Via lagi.

Pak Saka akhirnya mengiyakan usul Bu Via. Sebelum keluar dari ruangan itu, Pak Saka menyempatkan diri melempar tatapan tajam kepada Fajar dan juga Juan.

Lalu guru itu menutup pintu dengan keras.

Bu Via menghela napas lelah. "Kalian ini kenapa sih sebenarnya?"tanya Bu Via.

"Dia duluan bu."sahut Fajar sambil menunjuk Juan.

Juan hanya meliriknya sinis.

"Apa masalahnya hm? Apa? Coba jelasin ke ibu." Bu Via bertanya dengan lembut.

Memang, bu Via ini walaupun adalah guru konseling, namun beliau bukan jenis guru konseling yang suka marah-marah.

Jika sedang berurusan dengan siswa atau siswi yang bermasalah, beliau bukannya akan marah-marah tapi akan bertanya dengan lembut agar mereka tidak merasa diinterogasi.

Bu Via menatap Juan. "Juan, coba kamu yang jelasin."

Juan yang menghela napas. "Cuma masalah pribadi bu."

Bu Via menaikkan sebelah alisnya, merasa kurang puas dengan jawaban Juan.

"Serius bu, cuma masalah pribadi."jawab Juan meyakinkan.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang