Fajar meringis kesakitan kala merasakan kepalanya berdenyut pusing. Ia perlahan bangun dan mendudukkan diri. Fajar membuka matanya dan sedikit kaget mendapati dirinya ada di ruang tengah bukannya di kamar.
Fajar memegangi kepalanya yang seperti dikelilingi burung-burung biru.
Fajar ingat kemarin malam ia berada di sebuah klub dan melakukan pesta minum bersama teman-teman sekolahnya.
Fajar menoleh ke tangga saat suara langkah kaki terdengar. Itu adalah Agatha yang sudah siap dengan seragam dan juga tas ransel di pundak.
Agatha meliriknya sebentar. Lalu berjalan ke dapur dengan acuh. Agatha meletakkan ranselnya di meja pantry lalu mulai membuat sarapan.
"Kok gue tidur disini?"tanya Fajar.
Agatha menoleh sebentar. "Kemarin lo mabok,"jawab Agatha dengan nada sindiran.
Kedua mata Fajar langsung terbuka. "Mabok banget?"tanya Fajar takut-takut.
Agatha lalu memberinya tatapan sinis. "Menurut lo?"
"Kalo lo gak mabok banget ga mungkin lo tidur disitu,"imbuh Agatha.
Fajar menghela napas panjang. Kepalanya pusing hebat dan terasa seperti akan pecah suatu saat. Ia melirik ke jam dinding di atas tv. Sudah jam 6 lewat 10.
Dan sialnya hari ini adalah hari Senin.
Fajar beranjak dari sofa dan menghampiri Agatha. Fajar mengambil sebuah gelas dan menuangkan air ke dalamnya.
"Sekarang gaada upacara kan?"tanya Fajar sebelum meneguk airnya.
"Kata siapa?"tanya Agatha balik.
Fajar mengernyit. "Ada upacara."jawab Agatha kemudian.
Agatha mendecak ketika Fajar menatapnya tidak percaya. "Gue gak bohong. Buruan sana mandi."titah Agatha.
Fajar meletakkan gelasnya di wastafel lalu berjalan ke lantai atas untuk mandi dan siap-siap. Agatha masih sibuk membuat sarapan untuk dirinya dan Fajar.
Ia juga menyiapkan beberapa obat pereda sakit kepala di atas meja untuk diminum Fajar nanti setelah sarapan.
Agatha sebenarnya agak takut akan terlambat ke sekolah. Karena hari ini adalah hari Senin dan tentunya akan ada upacara yang membuat jam masuk sekolah dimajukan 30 menit lebih awal.
Masih pukul 6.20 sih, Agatha masih punya banyak waktu sebelum berangkat.
***
Agatha dan Fajar tengah memakan sarapan mereka di ruang makan. Agatha membuatkan sandwich berisi bacon yang rasanya sangat enak.
"Abis itu minum obat, biar gak pusing lagi kepala lo."titah Agatha setelah menelan potongan terakhir.
Fajar menatap Agatha dengan kedua mata menyipit.
Membuat Agatha tidak nyaman dan sebal ditatap begitu. "Apaan?"tanyanya sensi.
"Khawatir ya lo sama gue?"tanya Fajar menggoda istrinya.
Agatha mendecih. "Dude, it's called the bare minimum. Kalo ada orang pusing ya dikasih obat sakit kepala. Gausah baper,"balas Agatha sarkas.
Fajar mendekatkan wajahnya pada Agatha. "Are you sure? It's not because you care about me?" Fajar masih belum puas menggoda Agatha.
Agatha menghembuskan napas kesal. "Terserah lo deh," Kemudian ia beranjak untuk mencuci piringnya.
Fajar terkekeh kecil melihat itu. Fajar cepat-cepat menghabiskan sarapannya lalu mengejar Agatha agar ia bisa kembali menggoda gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...