Hari Minggu kali ini Agatha habiskan di rumah sahabatnya, Devi. Mereka bertiga telah mengatur ini sejak kemarin. Karena kebetulan hari ini adalah hari ulang tahun papa Devi, maka mereka akan diberikan makan-makan gratis.
Jam dinding di kamar Devi menunjukkan pukul 12 siang. Dan ketiga gadis remaja itu telah tidur-tiduran dan menggosip selama kurang lebih satu jam.
"Dev, bokap lo cakep banget jujur,"ucap Gia.
Agatha terkekeh heran mendengar itu. Ada-ada saja si Gia ini. "Udah ada anak bini, Gi,"sahut Agatha.
"Iya tapi kek for God's sake ya Dev, beneran dah,"kata Gia lagi.
"Iya kan, hot banget kan? Makanya anaknya jadi gini. Dua kali lipat hot,"balas Devi percaya diri.
"Yeee, pede lo anjrit!"ledek Gia.
"Btw Tha, kalo weekend gini lo biasanya sama kak Fajar ngapain aja dirumah?"tanya Gia pada Agatha.
Agatha terdiam sebentar lalu menjawab, "Ngga ngapain sih. Biasanya paling urusin urusan masing-masing aja. Dan bersih-bersih aja biasanya,"
"Ngga pernah hangout gitu keluar berdua?"tanya Devi.
Agatha menggeleng.
"Trus kalo grocery shopping?"tanya Gia.
"Biasanya gue sendiri aja yang pergi. Atau beli online. Males gue kalo sama dia, belum kebiasa juga."jawab Agatha.
"Dia pernah sih nawarin buat beli semuanya, tapi gue tolak. Soalnya takutnya dia ga becus belanjanya."imbuh Agatha.
"Gila lo, trust issue sama suami sendiri,"cibir Gia.
Agatha terkekeh.
"Tapi bener-bener ga pernah gitu pergi berdua kek pasangan pada umumnya? Ke taman deket rumah gitu misalnya," Devi masih penasaran.
Agatha menggeleng. Kali ini lebih keras agar terlihat lebih meyakinkan. "Ga pernah, Dev."
"Belum terbiasa ya?"tebak Gia.
Agatha mengangguk pelan. "Agak cringe rasanya,"
Gia tertawa mendengar jawaban Agatha. "Ih, orang mah rebutan buat bisa deket sama kak Fajar. Lo malah ngerasa cringe ama dia,"
"Ya udah kalo ada yang mau rebut dia silahkan aja anjir, gue juga ga peduli."balas Agatha sok cuek.
Gia memukul lengan Agatha menggodanya. "Elehhh, nanti aja kalo di sekolah suka celingukan nyariin,"
Agatha sontak mendelik tidak terima. "Ga ada ya!"
Devi mendecih. "Halah, gausah denial."
"Lo diem Dev."tukas Agatha sinis.
Devi terkekeh. "Btw, nanti mau main ke Angie's Hut gak?"tanya Devi menawarkan. Dengan nada girang dan semangat.
Gia mendelik sedangkan Agatha menatapnya tajam. Buat kalian yang tidak tau, Angie's Hut adalah salah satu klub malam di dekat area rumah Devi.
Dan klub itu cukup ternama untuk membuat Agatha dan Gia mendelik saat mendengar tawaran Devi.
"Bitch, you kidding me?!"sentak Gia.
Devi dengan wajah polosnya mengernyit. "Loh, kenapa? Kan gue nawarin aja,"
Gia menghembuskan napas kasar. "Dev, don't act like you don't know itu tempat apaan,"
"Klub."jawab Devi tak sepenuhnya salah.
"YA ITU LO TAU ANJIR!"sentak Gia emosi.
"Itu bukan tempat sembarangan Dev. Jangan aneh-aneh lo."tegur Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Muda
Teen FictionMenikah saat masih duduk di bangku SMA?! Tak pernah terbayangkan sekalipun di benak Agatha bahwa ia akan menikah saat usianya bahkan belum 17 tahun. Gara-gara perjodohan konyol yang dibuat orangtuanya membuat Agatha harus menjadi seorang ismud alia...