42. Fajar Mabok pt.2

841 36 4
                                    

Agatha menyemprotkan parfum pada tubuhnya setelah ia selesai mandi. Ini sudah beberapa menit setelah pulang sekolah. Fajar belum dirumah karena masih ada latihan basket di sekolah.

Agatha menyepol acak rambutnya. Lalu turun ke dapur untuk memakan nasi padang yang ia beli sepulang sekolah tadi.

Setelah menaruh nasi padangnya di piring, Agatha membawa piringnya ke ruang tengah. Berniat makan malam sembari menonton serial fiksi yang akhir-akhir ini sedang digemarinya.

Satu jam telah berlalu. Agatha sudah selesai makan. Iya memang lama karena 30 menit ia habiskan untuk fokus menonton televisi.

"Kok Fajar belum pulang juga ya,"gumam Agatha setelah sadar ini sudah lewat jam 6 sore.

Agatha mengecek ponselnya siapa tau ia melewatkan pesan dari Fajar.

Ternyata benar saja. Agatha meninggalkan ponselnya pada mode jangan ganggu hingga membuat suara notifikasi tidak terdengar.

fajar
tha, abis latian gw mau langsung ke rumah glen
ada party kecil kecilan
bakal pulang malem hehe
jangan sisain makan, takutnya gw ga keburu makan nanti

"Ish, pasti minum-minum,"gerutu Agatha. Lalu Agatha mengetikkan 'ok' sebagai balasan.

Ia mendecak kesal. Karena sudah membeli dua porsi nasi padang untuk makan malam. Niatnya memberikan yang satu lagi untuk Fajar.

Tapi karena mmebaca pesan Fajar membuat Agatha jadi bingung harus ia apakan sisa porsi nasi padang tersebut.

"Apa gue makan aja?"

"Ah, nanti berat badan gue naik."

"Tapi yaudahlah, gue masih laper juga." Akhirnya Agatha kembali makan.

Hebat.

Setelah perkara makan nasi padang selesai, Agatha memutuskan untuk tidur-tiduran di kamar. Sebab tidak ada Fajar yang biasanya menjahilinya jam-jam segini, Agatha menjadi sedikit bingung ingin melakukan apa.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Panggilan video grup masuk dari kedua sahabatnya.

"Kenapa?"tanya Agatha setelah panggilan terhubung.

"Tha, projek Kimia kita yang waktu itu tenggat kapan ya? Gue lupa," tanya Devi setelahnya.

Agatha berpikir sebentar. "Dua minggu lagi gasih?"

"Ihhh yang bener! Soalnya kata Sintya tenggatnya hari Kamis ini coy," balas Devi.

"Kayanya dua minggu lagi deh, Dev. Soalnya kan itu projek lumayan ribet, sementara Bu Henny ngasihnya tuh baru beberapa hari lalu. Gak mungkin due Kamis ini," sela Gia.

Mereka bertiga kemudian lanjut berbincang membahas tugas-tugas yang harus mereka selesaikan sebelum minggu depan.

"Tha, lo sendirian lagi ya dirumah?" celetuk Gia tiba-tiba.

Agatha mengangguk sok acuh. Seperti sudah biasa dengan keadaan seperti ini. "Iya."

"Kak Fajar kemana lagi emang??" tanya Devi.

"Katanya ke rumah kak Glen, mereka ada party kecil-kecilan katanya disana."jawab Agatha.

"Rumah kak Glen?? Kok doi gaada ngabarin ke gue ya," balas Gia sok sedih.

Agatha mendecih menertawakan.

"Dih? Emang lo siapanya neng," sentak Devi.

"Susah Gi, kalo suka sama yang modelan kak Glen. Banyak saingannya,"ucap Agatha.

Pasangan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang