SERTIJAB JODOH 💔

749 43 1
                                    

Hari-hari berlalu sangat cepat, Edis yang bekerja sekaligus binsik membuat semua harinya sangat berwarna dan penuh keceriaan seperti dirinya yang selalu ceria. Walaupun disaat bersamaan Edis merasa sedih karena kakak kesayangannya dalam waktu dekat akan melepas masa lajangnya. Namun ia lega mendapatkan calon kakak ipar seperti bang Dimas yang bisa menempatkan diri sama seperti bang Raka. Ya karena bang Dimas juga menganggap Edis adiknya karena ia adalah anak tunggal. Dimas merasa lengkap mendapatkan keluarga dan calon mertua yang harmonis dengan segala perbedaan.

Di lain sisi sang taruna Sertar. Kusya melalui hari di asramanya dengan seperti biasa fokusnya sebagai danton pleton A membuatnya agak sibuk hari-hari ini. Namun ada satu hal yang selalu mengusik ketenangan hatinya. Yaitu wanita bar-bar yang ia temui di Tamansari dan insiden pelemparan botol.

"Suh, kita diminta Danmen menghadap." Rangga menyampaikan pesan kepada kusya yang sedang melamun sambil menanti pergantian jam kuliah.

"Suh. Suh . Woy." Sarkas Wisnu membangunkan Kusya dari lamunannya.

"Apa sih ganggu aja kalian suh. Jangan berisik habis ini coach Irwan." Jawab Kusya santai dan datar mencoba menormalkan apa yang terjadi l.

"Kamu di panggil Danmen suh. Di minta ke ruangannya." Perintah Rangga.

"Hah kapan suh sekarang kok ga bilang dari tadi haduuuh kena hukum deh aku." Ucap Kusya menggerutu sambil berlari menuju ruangan danmen.

"Eeeyalah ora ngomong nuwun malah misuuh. Mau aku ki ngomong karo sopo jal." Omel Rangga yang menyusul Kusya yang mendahuluinya sambil berlari. Sesampainya di ruangan Danmen / Komandan Resimen Korps Taruna Akmil. Di universitas umum setaraf presiden Senat.

Sesampainya di ruangan Danmen, Kusya dan Rangga memasang sikap hormat dan memohon ijin untuk masuk.

"Ijin masuk Sertar Rama Kusya bersama Sertar Rangga Pribadi." Permohonan ijin Kusya dijawab oleh Danmen Sermatutar Ramadhan abadi.

"Silahkan masuk dek, sudah saya tunggu." Jawab tegas Danmen bersama dengan Danpoltar tingkat empat, Danpoltar/Komandan Polisi Taruna.

'Waduuuh ada apa ya kenapa ada danpoltar tingkat empat.' Batin Kusya tidak tenang. Setelah duduk dan mencoba memasang wajar datar serta tenang seperti Kusya yang biasa selalu pandai menyimpan perasaannya.

"Jadi begini dek saya dimandati dari gubernur akmil berdasarkan peringkat terbaik harus mempersiapkan Danyon korpstar Madya dan Wadanyon Kopstar. Dan Surat dari Gubernur Akmil yang terpilih menjadi Danyon dan Wadanyon Korpstar tingkat Madya adalah Sertar Rama Kusya dan Sertar Rangga Pribadi. Ini surat mandat dan silahkan setelah ini latian untuk sertijab. Karena sertijab akan dilaksanakan besok pagi. Apa kalian bersedia?" Penjelasan Danmen mengejutkan Kusya dan Rangga.

"Siap bersedia. Ijin bertanya komandan?" Tanya Kusya pada Danmen.

"Ya silahkan dek." Danmen mempersilahkan.

"Untuk pelatihannya dan sertijab akan dilaksanakan dimana ya Ndan?" Tanya Kusya dengan wibawa tinggi.

"Dilapangan Wiradhika dek dan itu akan terbuka untuk umum jadi warga sekitar juga akan melihat. Dan sabtu depan kita akan mengadakan makrab, jadi jangan lupa bawa rekanita mu ya. Hehehehe." Ledek Danmen.

"Siap laksanakan, ijin mendahului komandan." Jawab Kusya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Ya dek silahkan. Nanti saya susul kelapangan setelah rapat dengan kasi PAM dan para Danpoltar." Jawab Danmen.

"Siap. Ijin Mendahului." Jawab Kusya dan Rangga memberi hormat pada Danmen dan Danpoltar tingkat empat lalu meninggalkan ruangan.

"Suh surat mandatnya kita buka ya." Sambil mengobrol Kusya mencoba membuka surat mandat.

CINTA LEMBAH TIDAR ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang